Sabtu, 09 April 2016

PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN



Produk bersama dikelompokkan menjadi produk utama (main products) dan produk sampingan (by product). Bahan baku yang sama diolah melalui proses produksi bersama (joint process) untuk menghasilkan beberapa jenis produk (joint product). Contoh: pemrosesan minyak mentah menghasilkan bensin, minyak pelumas, minyak solar, minyak tanah dan aspal.
         Produk utama adalah produk yang mempunyai nilai jual lebih tinggi dari produk sampingan. Produk sampingan adalah produk yang mempunyai nilai jual lebih rendah dari produk utama. Contoh: penggilingan padi menghasilkan beras sebagai produk utama, dan dedak atau katul sebagai produk sampingan.
  Karakteristik produk bersama:
      (1) Pemrosesan produk bersama menghasilkan produk bersama lainnya pada waktu yang bersamaan. Proses produksi untuk satu jenis produk secara otomatis diikuti dengan dihasilkannya satu atau lebih jenis produk yang lain.
      (2) Pemrosesan produk bersama selalu terjadi titik pisah, yaitu pada saat setiap produk secara individual dapat diidentifikasi dengan jelas, yaitu dapat diketahuinya produk utama dan produk sampingan. Pada titik pisah, setiap produk dapat dijual langsung atau diproses lebih lanjut.
      (3) Pemrosesan produk bersama menghasilkan produk tertentu dengan nilai jual yang lebih tinggi dari produk lainnya. Nilai jual produk merupakan kriteria untuk membedakan produk utama dengan produk sampingan. Perlakuan suatu jenis sebagai produk sampingan tidak berlaku secara permanen.
Karakteristik produk sampingan:
(1). Merupakan hasil sampingan dari proses produksi produk utama, atau hasil dari proses penyiapan bahan baku sebelum bahan baku tersebut diproses menjadi produk utama
 (2) Produk sampingan diklasifikasi dapat dijual setelah titik pisah tanpa pemrosesan lebih lanjut, atau diproses lebih lanjut agar dapat dijual dengan harga lebih tinggi.  

      1. Biaya Produksi Bersama / Biaya Bersama
            Biaya bersama adalah biaya yang digunakan untuk proses produksi bersama. Biaya bersama meliputi semua biaya yang terjadi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, BOP) pada proses produksi bersama sampai terjadinya titik pisah, atau biaya bersama terjadi sebelum biaya dapat diidentifikasi dengan jelas pada setiap produk. Tujuan alokasi biaya bersama adalah untuk perhitungan biaya produk, yang digunakan untuk penilaian sediaan dan penentuan laba.Karakteristik biaya bersama adalah tidak dapat ditelusur secara langsung dan jelas pda setiap jenis produk yang dihasilkan, sehingga perlu dilakukan alokasi biaya bersama pada setiap produk tersebut. Contoh: pemrosesan minyak mentah untuk menghasilkan bensin, minyak pelumas, minyak solar, minyak tanah dan aspal mengeluarkan biaya bersama yang meliputi biaya eksplorasi, penambangan dan pengolahan.
      2.      Akuntansi Produk Sampingan
      Perlakuan akuntansi produk sampingan ada dua cara, yaitu tidak mendapat  alokasi biaya bersama dan mendapat alokasi biaya bersama.
       Produk Gabungan (Joint Product)
      Produk utama yang di produksi suatu perusahaan  secara bersamaan yang menghasilkan    berbagai macam produk (tidak hanya satu produk)
      Produk Sampingan (by-product)
      Produk yang di hasilkan lebih sedikit di banding produk utama   (main product)
      Biaya Produk Bersama (Joint Product Cost)
      • Joint cost
      biaya yang mencangkup proses produksi barang gabungan sebelum di pisahkan hasil produk nya (split off point)
      • Common cost
       Biaya yang keluar untuk mengolah produk yang ber beda dengan bahan dan tenaga kerja yang berbeda juga,yang nantinya akan di bebankan ke produk nya.
     Akuntansi Produk Bersama (Joint Produk)
     Metode Alokasi Biaya bersama
     Biaya Produk harus di alokasikan ke masing-masing jenis produk (secara individual) agar
     dapat menentukan (nilai) persediaan PDP akhir.
     Metode nya antara lain:
     1. Nilai Jual Relatif
     2. Satuan Fisik
     3. Rata-rata Biaya/satuan
     4. Rata-rata tertimbang
Metode nilai jual/Nilai Pasar (market value)
Biaya bersama dialokasikan ke masing-masing jenis produk bersama berdasarkan proporsi nilai jualnya.Metode ini di pakai dengan asumsi bahwa produk yang memiliki nilai jual tinggi,tentu memerlukan biaya (harga pokok) yang tinggi pula
Ada dua metode yang sering di pakai yaitu :
Metode nilai pasar saat split off point
Pengertian singkatnya mengenai Metode nilai Pasar saat split off point
Biaya bersama dialokasikan ke masing-masing produk sesuai dengan perbandingan nilai jualnya.
Metode Nilai Jual Hipotesis (Net rezlizable value(NRV))
Gambaran sederhana nya:
Apabila setelah titik pemisahan,terhadap sebagian jenis produk masih harus di proses lebih lanjut dan tidak ada harga jaul di pasar pada kondisi titik pisah.
Harga hipotesis pada titik pisah adalah harga jual produk di kurangi dengan biaya untuk memproses lanjut setelah pemisahan.
Metode satuan fisik
Biaya bersama di alokasikan ke setiap jenis produk menurut rasio output per jenis produk
Metode Rata-rata biaya persatuan
Biaya rata-rata per satuan di tentukan dengan jumlah biaya bersama di bagi dengan total produk bersama yang di hasilkan.setiap jenis produk bersama,mendapat alokasi biaya bersama sebesar biaya rata-rata per unit dikalikan dengan banyaknya unit pada jenis tersebut.
Metode Rata-rata tertimbang
Metode ini mirip dengan metode nilai jual,di mana pada metode ini nilai jual tiap produk di beri bobot dengan harga jualnya.
AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN
Klasifikasinya
1.
produk sampingan siap di jual setelah titik pemisahan
2. produk sampingan perlu di proses setelah titik pemisahan dan baru bisa di jual setelah pemrosesan.

Metode penghitungan harga pokok produk sampingan
1. Metode Pengakuan pendapatan kotor
a. hasil penjualan produk sampingan di berlakukan sebagai pendapatan lain-lain
b. Hasil penjualan produk sampingan di berlakukan sebagai hasil penjualan tambahan.
c. Hasil penjualan produk sampingan di berlakukan sebagai pengurangan dari harga pokok.
d. hasil penjualan produk sampingan di berlakukan sebagai pengurangan total biaya produksi produk  utama

2. Metode pengakuan pendapatan bersih
Penjualan produk sampingan setelah di kurangi dengan biaya pemasaran dan administrasi serta biaya pemrosesan lanjutan,di berlakukan seperti metode
3. Metode biaya pengganti (replacement cost)
Jumlah produk sampingan yang di pergunakan sebagai bahan di nilai dengan harga pengganti yang berlaku di pasar.
4. Metode nilai pasar (metode biaya reversal)
Nilai suatu produk sampingan di tetukan dengan taksiran biaya produk sampingan saat titik pisah.
Sumber :
http://nabilaerida.blogspot.co.id/2013/05/bab-8_101.html 

Nama : Nita Priyani
Kelas : 3EA03
Npm : 16213475
Tulisan : Bahasa Indonesia 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar