Produk bersama dikelompokkan menjadi produk utama (main products) dan
produk sampingan (by product). Bahan baku yang sama diolah melalui
proses produksi bersama (joint process) untuk menghasilkan beberapa
jenis produk (joint product). Contoh: pemrosesan minyak mentah
menghasilkan bensin, minyak pelumas, minyak solar, minyak tanah dan aspal.
Produk utama adalah produk yang mempunyai nilai jual lebih tinggi dari produk
sampingan. Produk sampingan adalah produk yang mempunyai nilai jual lebih
rendah dari produk utama. Contoh: penggilingan padi menghasilkan beras sebagai
produk utama, dan dedak atau katul sebagai produk sampingan.
Karakteristik produk bersama:
(1) Pemrosesan produk bersama menghasilkan produk bersama lainnya pada
waktu yang bersamaan. Proses produksi untuk satu jenis produk secara otomatis
diikuti dengan dihasilkannya satu atau lebih jenis produk yang lain.
(2) Pemrosesan produk bersama selalu terjadi titik pisah, yaitu pada saat
setiap produk secara individual dapat diidentifikasi dengan jelas, yaitu dapat
diketahuinya produk utama dan produk sampingan. Pada titik pisah, setiap produk dapat dijual langsung atau diproses lebih
lanjut.
(3) Pemrosesan produk bersama menghasilkan produk tertentu dengan nilai jual
yang lebih tinggi dari produk lainnya. Nilai jual produk merupakan kriteria
untuk membedakan produk utama dengan produk sampingan. Perlakuan suatu jenis
sebagai produk sampingan tidak berlaku secara permanen.
Karakteristik
produk sampingan:
(1). Merupakan
hasil sampingan dari proses produksi produk utama, atau hasil dari proses
penyiapan bahan baku sebelum bahan baku tersebut diproses menjadi produk utama
(2)
Produk sampingan diklasifikasi dapat dijual setelah titik pisah tanpa
pemrosesan lebih lanjut, atau diproses lebih lanjut agar dapat dijual dengan
harga lebih tinggi.
1. Biaya Produksi Bersama /
Biaya Bersama
Biaya bersama adalah biaya yang digunakan untuk proses produksi bersama. Biaya
bersama meliputi semua biaya yang terjadi (biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, BOP) pada proses produksi bersama sampai terjadinya titik pisah, atau
biaya bersama terjadi sebelum biaya dapat diidentifikasi dengan jelas pada
setiap produk. Tujuan alokasi biaya bersama adalah untuk perhitungan biaya
produk, yang digunakan untuk penilaian sediaan dan penentuan laba.Karakteristik
biaya bersama adalah tidak dapat ditelusur secara langsung dan jelas pda setiap
jenis produk yang dihasilkan, sehingga perlu dilakukan alokasi biaya bersama
pada setiap produk tersebut. Contoh: pemrosesan minyak mentah untuk
menghasilkan bensin, minyak pelumas, minyak solar, minyak tanah dan aspal
mengeluarkan biaya bersama yang meliputi biaya eksplorasi, penambangan dan
pengolahan.
2. Akuntansi
Produk Sampingan
Perlakuan
akuntansi produk sampingan ada dua cara, yaitu tidak mendapat alokasi
biaya bersama dan mendapat alokasi biaya bersama.
• Produk Gabungan (Joint Product)
Produk utama
yang di produksi suatu perusahaan secara bersamaan yang menghasilkan berbagai macam produk (tidak hanya satu produk)
• Produk Sampingan (by-product)
Produk yang di hasilkan lebih sedikit di
banding produk utama (main product)
Biaya Produk Bersama (Joint Product Cost)
• Joint cost
biaya yang
mencangkup proses produksi barang gabungan sebelum di pisahkan hasil produk nya (split
off point)
• Common cost
Biaya yang keluar untuk mengolah produk yang ber beda dengan bahan dan tenaga kerja yang berbeda
juga,yang nantinya akan di bebankan ke produk nya.
Akuntansi Produk Bersama (Joint Produk)
• Metode Alokasi Biaya bersama
Biaya Produk
harus di alokasikan ke masing-masing jenis produk (secara individual) agar
dapat menentukan (nilai) persediaan PDP akhir.
Metode nya
antara lain:
1. Nilai
Jual Relatif
2. Satuan
Fisik
3. Rata-rata
Biaya/satuan
4. Rata-rata
tertimbang
Metode nilai jual/Nilai Pasar (market value)
Biaya
bersama dialokasikan ke masing-masing jenis produk bersama berdasarkan proporsi
nilai jualnya.Metode ini di pakai dengan asumsi bahwa produk yang memiliki
nilai jual tinggi,tentu memerlukan biaya (harga pokok) yang tinggi pula
Ada dua
metode yang sering di pakai yaitu :
Metode nilai pasar saat split off point
Pengertian
singkatnya mengenai Metode nilai Pasar saat split off point
Biaya
bersama dialokasikan ke masing-masing produk sesuai dengan perbandingan nilai
jualnya.
Metode Nilai Jual Hipotesis (Net rezlizable value(NRV))
Gambaran
sederhana nya:
Apabila
setelah titik pemisahan,terhadap sebagian jenis produk masih harus di proses
lebih lanjut dan tidak ada harga jaul di pasar pada kondisi titik pisah.
Harga
hipotesis pada titik pisah adalah harga jual produk di kurangi dengan biaya
untuk memproses lanjut setelah pemisahan.
Metode satuan fisik
Biaya
bersama di alokasikan ke setiap jenis produk menurut rasio output per jenis
produk
Metode Rata-rata biaya persatuan
Biaya
rata-rata per satuan di tentukan dengan jumlah biaya bersama di bagi dengan
total produk bersama yang di hasilkan.setiap jenis produk bersama,mendapat
alokasi biaya bersama
sebesar biaya rata-rata per unit dikalikan dengan banyaknya unit pada jenis
tersebut.
Metode Rata-rata tertimbang
• Metode ini mirip dengan metode nilai jual,di mana pada metode ini nilai
jual tiap produk di beri bobot dengan harga jualnya.
AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN
Klasifikasinya
1. produk sampingan siap di jual setelah titik pemisahan
1. produk sampingan siap di jual setelah titik pemisahan
2. produk
sampingan perlu di proses setelah titik pemisahan dan baru bisa di jual setelah
pemrosesan.
Metode penghitungan harga pokok produk sampingan
1. Metode Pengakuan pendapatan kotor
a. hasil penjualan produk sampingan di berlakukan sebagai pendapatan lain-lain
b. Hasil penjualan produk sampingan di berlakukan sebagai hasil penjualan
tambahan.
c. Hasil
penjualan produk sampingan di berlakukan sebagai pengurangan dari harga pokok.
d. hasil penjualan produk sampingan di berlakukan sebagai pengurangan total
biaya produksi produk utama
2. Metode
pengakuan pendapatan bersih
Penjualan
produk sampingan setelah di kurangi dengan biaya pemasaran dan administrasi
serta biaya pemrosesan lanjutan,di berlakukan seperti metode
3. Metode biaya pengganti
(replacement cost)
Jumlah produk sampingan yang di pergunakan sebagai bahan di nilai dengan
harga pengganti yang berlaku di pasar.
4. Metode nilai
pasar (metode biaya reversal)
Nilai suatu produk sampingan di tetukan dengan taksiran biaya produk
sampingan saat titik pisah.
Sumber :
http://nabilaerida.blogspot.co.id/2013/05/bab-8_101.html
Nama
: Nita Priyani
Kelas
: 3EA03
Npm
: 16213475
Tulisan
: Bahasa Indonesia 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar