Menurut Prof.
Edwin B. Filippo, manajemen personalia adalah “perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian atas pengadaan tenaga
kerja, pengembangan, kompensasi,
integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya
manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat “.1)
Menurut T. Hani
Handoko, manajer personalia adalah “seorang manajer dan sebagai manajer harus
melaksanakan fungsi-fungsi dasar manajemen tanpa memperdulikan apapun hakekat fungsi operasional”. 2)
Dalam bentuk kerangka, definisi tersebut akan tampak sebagai berikut:
1. Fungsi-fungsi manajemen
a.Perencanaan
(planning)
b.Pengorganisasian
(organizing)
c.Pengarahan
(directing)
d. Pengendalian
(Controlling)
2. Fungsi-fungsi operasional
a.Pengadaan
tenaga Kerja (procurement)
b.Pengembangan
(development)
c.Kompensasi
d.Integrasi
e.Pemeliharaan
(maintenance)
f.Pemutusan
hubungan kerja (separation)
Penjelasan singkat atas bagian-bagian dari definisi ini sebagai berikut:
Perencanaan (Planning)
Perencanaan
berarti penentuan program personalia yang akan membantu tercapainya sasaran
yang telah disusun untuk perusahaan itu. Dengan kata lain proses penentuan akan
melibatkan partisipasi aktif dan kesadaran penuh dari Manajer personalia,
dengan keahliannya dalam bidang sumber daya manusia.
Pengorganisasian (organizing)
Organisasi
adalah alat untuk mencapai tujuan, manajer personalia menyusun suatu organisasi dengan merancang struktur
hubungan antara pekerjaan, personalia, dan faktor-faktor fisik.
Apabila
serangkaian tindakan telah ditentukan, organisasi harus disusun untuk melaksanakannya.
Pengarahan (directing)
Fungsi
sederhana dari pengarahan adalah untuk membuat atau mendapatkan karyawan
melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan (pemberian perintah).
Pengendalian (controlling)
Pengendalian
adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana
personalia yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap
sasaran dasar organisasi.
Pengadaan
tenaga kerja (procurement)
Fungsi
operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan
jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam
kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan
perekrutannya, seleksi, dan penempatan . Penentuan sumber daya manusia yang
diperlukan harus bersandar pada tugas-tugas yang tercantum pada rancangan
pekerjaan yang ditentukan sebelumnya.
Pengembangan (development)
Pengembangan
merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi
kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh karena
perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, tugas manajemen yang
semakin rumit.
Kompensasi (compensation)
Fungsi ini
dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada personalia untuk
sumbangan mereka kepada tujuan organisasi.
Integrasi (integration)
Integrasi
merupakan usaha untuk menghasilkan
suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan
perorangan (individu), masyarakat, dan organisasi. Definisi ini berpijak atas
dasar kepercayaan bahwa masyarakat kita terdapat tumpang tindih kepentingan
yang cukup berarti.
Pemeliharaan (maintenance)
Pemeliharaan
merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan
mampu untuk bekerja. Terpeliharanya kemauan untuk bekerja sangat dipengaruhi
oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani (fisik) karyawan, dan
kesehatan serta keselamatan kerja.
Pemutusan
Hubungan Kerja (separation)
Jika fungsi
pertama manajemen personalia adalah untuk
mendapatkan karyawan, adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan
hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat.
Organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa
warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik
mungkin.
Pengaruh
penerimaan tenaga kerja terhadap produktivitas
Atas dasar pengertian
kemampuan dari tenaga kerja yang terkait dengan keahlian seseorang di bidangnya
(profesional) dalam menyelesaikan pekerjaan, maka manajemen personalia sebagai
departemen yang bertugas dalam penerimaan (rekruitmen) tenaga kerja berperan
penting dalam menjalankan prosedural yang berlaku, prosedur penerimaan tenaga
kerja adalah bagian dari berbagai sistem yang mempengaruhi produktivitas perusahaan sehingga kecermatan dan
ketelitian dalam pengambilan keputusan untuk menerima tenaga kerja dapat baru dapat dipertanggungjawabkan.
Bagaimana Menjadi Seorang Personalia yang
Profesional
Secara garis besar, untuk menjadi seorang personalia yang profesional harus
melakukan hal-hal berikut:
Atur Tugas & Tanggung Jawab Personalia
Buat Pengorganisasian, perencanaan program & pengendalian Unit
Personalia
Buat Flow Process Administrasi seluruh kegiatan Personalia
Buat Flow Process Administrasi seluruh kegiatan Personalia
– Proses & Prosedur Rekrutmen : searching, interview, test and
selection.
– Remuneration Management : Struktur dan Skala Gaji, Basic Salary, Allowance,
Incentive & Overtime.
– System Penilaian Kinerja Karyawan
– Seluruh Perizinan Ketenaga Kerjaan
– Promosi, Mutasi & Demosi serta PHK
– Handling karyawan Tetap, Kontrak & Harian serta PKL
– Perjalanan Dinas dalam/luar negeri serta fasilitasnya
– Training & Evaluasi
– Medical, Hospital, Asuransi & Dana Pensiun karyawan
– Benefit & Fasilitas Lainnya
PERSONALIA /
HUMAN RESOURCE MANAGEMEN (HRM)
Berdirinya
perusahaan menimbulkan kegiatan untuk menunjang keberhasilan. Adapun fungsi perusahaan
dibagi menjadi empat dan tergambar dibawah yaitu:
1. Personalia.
2.
Pembelanjaan.
3. Produksi.
4. Pemasaran.
Manajemen personalia sekarang diganti dengan istilah manajemen sumberdaya
manusia (SDM). Jadi dalam manajemen SDM, kegiatan-kegiatannya merupakan
penjabaran dari kegiatan fungsi manajemen personalia seperti penarikan tenaga
kerja, pengembangan tenaga kerja, pelatihan, trainning pegawai dan sebagainya.
Manajemen
personalia menurut Flippo adalah sebagai berikut:
Adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dari pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemutusan hubungan kerja karyawan untuk mencapai tujuan karyawan, perusahaan,
organisasi atau masyarakat.
Dapat
disimpulkan bahwa manajemen personalia terbagi menjadi tiga aspek utama yaitu:
1. Fungsi manajerial dari manajemen personalia atau pelaksanaan fungsi manajemen umum terhadap
SDM :
a. Perencanaan.
b.
Pengorganisasian.
c. Pengarahan.
d. Pengawasan.
2. Fungsi operasional dari manajemen personalia terdiri dari:
a. Fungsi
pengadaan.
b. Fungsi
pengembangan.
c. Fungsi
kompensasi.
d. Fungsi
integrasi.
e. Fungsi
pemeliharaan.
3. Peranan
manajemen personalia adalah mengintegrasikan tujuan perseorangan, perusahaan
maupun masyarakat.
1. Fungsi
Manajerial Manajemen Personalia
Fungsi
manajerial selalu ada dalam tiap
manajer atau pimpinan baik manajer secara umum, manajer divisi, kepala bagian,
penyelia atau pimpinan kelompok khusus ( spesialisasi ). Oleh karena itu
manajer personalia adalah manajer yang mau tidak mau juga harus menjalankan
fungsi-fungsi manajerial yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan.
Perencanaan dari manajer personalia ditetapkan dengan jalan Menentukan program
untuk membantu proses pencapaian tujuan dengan melibatkan partisipasi
secara aktif dari manajer personalia dalam bidang SDM.
Pengorganisasian merupakan fungsi kelanjutan kegiatan yang harus dilaksanakan setelah
manajer personalia menetapkan program yang disusun. Fungsi ini menyangkut
pemilihan tenaga kerja yang telah diseleksi untuk ditempatkan sesuai dengan
pekerjaan maupun tingkat keahliannya. Dengan adanya manajer personalia, di
anggap lebih ahli dalam masalah sumberdaya manusia mengakibatkan dia sering
dimintai saran oleh manajer bagian lain jika ada masalah dengan karyawannya.
Pengarahan merupakan fungsi manajer personalia dalam mengarahkan karyawan untuk
bekerja secara sukarela dengan efektif dan efisien demi keberhasilan perusahaan
yang sudah dimasukkan ke dalam perencanaannya.
Pengawasan merupakan fungsi manajerial dari manajer personalia untuk melakukan
koreksi dan perbaikan kalau terjadi penyimpangan dalam melaksanakan program
yang ditetapkan melalui analisa jabatan, spesifikasi jabatan atau deskripsi
jabatannya.
Sumber :
Nama
: Nita Priyani
Kelas
: 3EA03
Npm
: 16213475
Tulisan
: Bahasa Indonesia 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar