Sabtu, 07 Februari 2015

PASAR DAN PERILAKU KONSUMEN


Pasar Konsumen

Pasar Konsumen adalah kelompok individual (perorangan maupun rumah tangga) yang membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa untuk kepentingan pribadi mauun keluarganya, tidak unttuk maksud lain.

Profil Pasar Konsumen

Informasi statistic mampu menjelaskan tentang profil pasar konsumen dengan baik. Data konsumen dapat diperoleh dari laporan-laporan atau penerbitan-penerbitan statistic yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga pemerintah (misalnya BPS, BI, Pemda<dsb) atau lembaga-lembaga swasta (PDBI, PPM, dsb). Akan tetapi informasi pasar konsumen yang lebih sesuai dengan kebutuhan peneliti perlu dikumpulkan oleh peneliti yang bersangkutan secara langsung.
Melalui penelitian pasar (market research) secara khusus dapat dibangun profil pasar yang lebih relevan dan informative. Informasi yang baik harus dapat menjelaskan tidak hanya profil pasar saat sekarang tetapi juga profil pasar untuk masa yang akan dating. Untuk itu di samping perlu dilakukan pengukuran pasar konsumen masa sekarang tetapi juga perlu dikembangkan perkiraan (forecast) pasar konsumen masa depan. Untuk itu perlu juga dipikirkan ukuran-ukuran atau variabel-variabel yang sesuai dengan ,asa-,asa yang akan dating. Karena perubahan waktu, ukuran-ukuran instrumentasi maupun variabel pengukuran dapat juga berubah.

Model Perilaku Konsumen

Untuk menjelaskan perilaku pasar konsumen perlu dibangun model analisis yang memadai. Keputusan pembelian konsumen untuk membeli atau tidak membeli merupakan respons perilaku atas stimulan yang diterima konsumen. Model yang mendasarkan pada arus proses perilaku konsumen ini sering dikenal sebagai model rangsang-tanggapan (stimulus-repons model).
Didasarkan pada konsep pemahaman yang memperkuat kembali (reinforcement theory of learning) atas motivasi seseorang sebagai respons atas stimulan yang diterima sebelumnya. Respons yang terjadi (effect of learning) akan menjadikan perilaku seseorang (merupkan factor keluaran). Model ini dikembangkan oleh ahli psikologi, BF Skinner (1971).
Stimulant yang merupakan masukan proses perilaku dibedakan atas rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri. Sedang proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh factor personal maupun social konsumen. Respons perilaku pasar konsumen sebagai factor keluaran dapat merupakan keputusan pembelian (dan pembelian selanjutnya) atau tidak melakukan pembelian (menolak produk yang ditawarkan).


STIMULUS
1)     Stimulus Pemasaran
Factor-faktor stimulant aspek pemasaran meliputi seluruh kegiatan pemasaran yang ditujukan kepada pasar, meliputi :
  • Aspek produk    :kualitas, model baru, bahan yang dipergunakan, features, popularitas, merk, garansi.
  • Aspek Harga      :harga murah, harga prestos, pemberian diskon, fasilitas kredit, dsb
  • Aspek Promosi  :iklan, promosi penjualan, salesgirl, publisitas
  • Aspek Distribusi :kemudahan memperoleh, window display yang menarik, kemudahan membandingkan
2)     Stimulus Lingkungan
Stimulan selain pemasaran adalah factor-faktor lingkungan eksternal pribadi seseorang. Merupakan kondisi yang terjadi saat itu atau kondisi harapan yang diperkirakan akan terjadi. Berdasar kenyataan maupun ekspektasi ini, konsumen terpengaruh untuk melakukan sesuatu.
  • Kondisi Ekonomi :pendapatan sekarang, harapan pendapatan dimasa depan, tingkat konsumsi, inflasi
  • Perkembangan Teknologi :inovasi produk baru, adanya barang atau kebutuhan subtitusi atau komplementer
  • Situasi Politik :resiko, fasilitas, kemudahan, peraturan pembatasan
  • Kondisi budaya :tradisi, kebutuhan social, strata social, seremonial, kepercayaan



FAKTOR PENGARUH PADA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan (untuk membeli atau tidak membeli) seseorang dipengaruhi oleh factor personal dan sosialnya. Factor personal meliputi motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan, sikap, dan kepribadian seseorang.
Kehidupan personal seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Misalnya, motivasi seseorang membeli baju bermerk terkenal sebenarnya adalah karena untuk dapat diterima dalam kelompok masyarakat kelompok tertentu. Factor social tersebut meliputi aspek kultur, subkultur, kelas social, kelompok referensi, keluarga, serta peran, dan status seseorang dalam kehidupan kelompok.

A.FAKTOR PERSONAL

1. Motivasi
Adalah dorongan (drive) internal unutk melakukan tindakan sesuatu sebagai usaha pemenuhan kebutuhan (needs).
Manusia perlu memenuhi kebutuhan-kebutuhan :
  • Fisik :lapar, haus, seks, aktivitas, istirahat, santai, olahraga
  • Psikis :agresi, preservasi, kasih sayang, tanggung jawab, kebebasan, dominasi, power, ekspresi diri, kebanggaan, jati diri, meniru
  • Hasrat :penerimaan, afisiliasi, respek, status, apresiasi
Disamping itu, manusia juga perlu menghindari dari :
  • Perasaan :kecemasan, kepedihan, tekanan, depresi, imitasi
Memahami motivasi seseorang tidaklah mudah. Karena keadaan itu merupakan situasi yang sifatnya sangat pribadi. Disamping itu, terlalu banyak variabel yang mempengaruhinya. Banyak teori dikembangkan untuk menjelaskan motivasi. Teori motivasi yang paling dikenal adalah teori kognitif tentang kebutuhan manusia dari Abraham H. Maslow (1973) dan Hezberg.
-     Teori Motivasi Kebutuhan Maslow
Motivasi kegiatan seseorang adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi yang bertingkat-tingkat (yaitu kebutuhan fisik, keamanan, sosilaisasi, penghargaan, dan jati diri). Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan secara progresif (dari tingkatan yang paling rendah naik ke tingkatan yang tertinggi).
-     Teori Motivasi Dua-faktor Herzberg
Menurut Herzberg motivasi seseorang melakukan kegiatan atau tindakan adalah usaha untuk mencapai tingkat kepuasan (factor motivasi) dan atau untuk menekan rasa ketidakpuasan (factor hijienik)
2. Persepsi
Persepsi adalah roses pemilihan, pengorganisasian dan pengartian unformasi berdasar pengalaman pribadi.
Seseorang melihat suatu objek atau persoalan yang dihadapinya tidaklah sama satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut terjadi karena persepsi seseorang tidak selalu sama. Untuk obyek atau persoalanyang sama, apabila dipandang dari sudut pandang yang berbeda akan memberikan interpretasi yang berbeda pula. Demikian dengan persepsi. Perbedaan roses interpretasi seseorang terutama dipengaruhi oleh kadar dan proses pengalaman seseorang.
Persepsi seseorang dapat berbeda dengan orang lain karena adanya subproses selektif terhadap obyek yang menjadi stimulant masukannya. Subproses selektif meliputi :
a. Eksposur selektif: hanya stimuli terekspose secara menarik akan mendapat perhatian seseorang.
b. Atensi selektif: stimuli akan memperoleh perhatian (atau sebaliknya mengalami distorsi) apabila terdapat kesesuaian dengan kepercayaannya.
c. Retensi selektif: seseorang hanya akan mengingat stimulus apabila memang berkehendak untuk mengingatnya
3. Pemahaman
Pemahaman (learning) adalah proses perubahan pemikiran atau pemahaman seseorang karena adanya pengalaman-pengalaman pribadi (diri sendiri maupun orang lain) sebelumnya.
Proses interpretasi atau intensitas pemahaman suatu obyek juga tidak sama tingkatannya. Seseorang mempunyai tingkat pemahaman yang baik sedang yang lain tidak. Hasil pemahaman atau interpretasi seseorang akan memberikan pengaruh pada tindakan-tindakannya kemudian. Dengan kata lain, pemahaman seesorang akan menjadikan dasar motivasi tindakan-tindakan lebih lanjut.
Pengaruh-pengaruh terhadap pemahaman seseorang dapat memperkuat kembali (ositive reinforcement) tetapi bahkan juga memperlemah (negative reinforcement) bagi tindakan lebih lanjut. Oleh karena pemahaman tergantung dari tingkatan pengalamannya maka seseorang yang mempunyai pengalaman luas akan mempunyai tingkat pemahaman atau wawasan yang luas pula.
Proses pemahaman terjadi sebagai berikut :

- Drives adalah stimulus internal dari diri seseorang yang berusaha untuk mengatasi masalah karena adanya kebutuhan yang dirasakan. Misalnya dorongan unutk mengatasi kelaparan, kehausan, dsb
- Cues, adalah stimulus (minor) eksternal yang terekspos agar memperoleh respons seseorang. Misalnya produk, symbol, iklan, dsb
- Respons, adalah reaksi atau tanggapan seseorang atas stimulus (eksternal dan internal) yang diterimanya. Respons dapat berwujud kesediaan untuk memenuhi atau menolak pemenuhan kebutuhan.
- Reinforcement, adalah penguatan terhadap perilaku usaha pemenuhan (penolakan) kebutuhan berdasarkan pengalaman yang diperolehnya. Reinforcement mempererat (memperlonggar) hubungan antara cues dan response.
4. Kepercayaan (believe)
Kepercayaan adalah deskripsi tingkat peneriman pemikiran seseorang atas sesuatu obyek atau gejala. Sikap seseorang terbentuk karena kepercayaan yang diyakininya terhadap sesuatu obyek. Menumbuhkan kepercayaan seseorang berarti juga membentuk sikapnya. Tingkat kepercayaan seseorang menentukan citra terhadap suatu obyek sebagai dasar sikap untuk melakukan suatu tindakan.
5. Sikap (Attitude)
Sikap adalah penilaian relative seseorang suatu obyek atau pemikiran tertentu secara konsisten.
Keputusan membeli atau tidak membeli merupakan konsekuensi dari sikap seseorang. Meskipun dapat dipengaruhi oleh factor lingkungan, sikap merupakan penilaian yang sangat subyektif. Sikap seseorang akan membentuk pola perilaku (menerima atau menolak)yang sering kali sulit untuk dirubah. Meskipun demikian, pemasar perlu melakukan usaha membentuk sikap konsumen agar tidak menolak produk maupun perusahaan. Penelitian dengfan melakukan indeks sikap merupakan langkah untuk memahami sikap masyarakat.
6. Kepribadian (personality)
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang relative konsisten terhadap respon akhir suatu obyek dilingkungannya.

B.FAKTOR SOSIAL

Factor social adalah pengaruh-pengaruh eksternal terhadap keputusan seseorang. Factor-faktor tersebut meliputi dari peran seseorang di masyarakat dan hubungan social yang terdekat yaitu keluarga sampai ke pengaruh budaya.
1. Peran dan Status
Peran adalah kegiatan-kegiatan seseorang untuk menyatakan keberadaan atau yang diharapkan pada dirinya dalam lingkungannya.
Status adalah penghargaan umum kelompok atau masyarakat terhadap seseorang.
2. Keluarga
Keluarga adalah kelompok terkecil dalam masyarakat yang meliputi orang tua dan anak-anaknya. Keluarga merupakan kelompok yang paling langsung mempengaruhi perilaku seseorang.
3. Kelompok Referensi
Adalah kelompok yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pembentukan perikau dan sikap seseorang.
4. Klas Sosial
Klas social adalah tingkatan dari struktur klas masyarakat yang berjenjang dan relative permanen dalam persamaan nilai, minat dan perilaku.
5. Subkultur
Adalah kelompok masyarakat yang mempunyai kebersamaan system  nilai berdasarkan kesamaan situasi dan pengalaman hidupnya.
6. Kultur
Adalah system nilai, persepsi, kebutuhan dan perilaku yang dipahami oleh setiap anggota masyarakat melalui keluarga atau kelompok penting lainnya.

PERANAN SESEORANG DALAM PROSES PEMBELIAN KONSUMEN

Dalam proses pembelian, sebenarnya terjadi beberapa kegiatan. Yaitu kegiatan munculnya gagasdan untuk membeli (initiating), pengembangan atau dorongan agar gagasan tersebut direalisir (influencing), kegiatan pengambilan keputusan untuk membeli (decision making), pelaksanaan pembelian (purchasing), dan akhirnya kegiatan pemanfaatan atau pemakaian barang yang telah dibeli (using).
Initiator
Influencer
Decider
Purchase
User
Keseluruhan kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh beberapa orang yang melakukan fungsinya masing-masing, tetapi dapat juga terjadi pada diri seseorang. Atau seseorang dapat melakukan dua-tiga fungsi kegiatan pembelian saja.
Satu atau dua lebih kegiatan dapat mempunyai peran yang sangat dominan. Artinya sangat menentukan kelancaran proses pembelian. Pemasar sangat berkepentingan terhadap  pemahaman hal ini. Dengan mengendalikan pemeran dan kegiatan yang kritis atau dominan, proses pembelian dapat diarahkan sesuai dengan maksud pemasar. Misalnya, proses pembelian susu atau makanan bayi sangat dipengaruhi oleh influencer, yaitu peran bidan atau dokter anak. Sehingga promosi penjualan yang dilakukan di BKIA atau puskesmas melalui tokoh-tokoh medis sangat berpengaruh terhadap penjualan makanan bayi.

MODEL PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN :

Proses pengambilan keputusan (untuik membeli atau tidak membeli) oleh decider meliputi kegiatan :1) perumusan masalah, 2) pengumpulan informasi, 3) pengembangan dan penilaian alternative, 4)penentuan alternative terbaik atau pengambilan keputusan dan 5) kegiatan setelah keputusan diambil.

-     Masalah :
Adanya kesenjangan antara keadaan sekarang (kondisi nyata) dengan keadaan yang sebenarnya diharapkan (kondisi ideal). Kesenjangan ini dikuatkan oleh stimuli (internal dan eksternal). Masalah yang umumnya diahadapi oleh calon pembeli adalah kebutuhan yang perlu dipenuhi. Ketiadaan makanan merupakan prsoalan bagi seseorang yang lapar, misalnya. Makanan yang berkolesterol tinggi merupakan permasalahan bagi orang yang sangat memperhatikan kesehatan.
-     Informasi
Informasi diperlukan untuk pendukung dasar pengambilan keputusannya. Sumber informasi meliputi : personal (berita tentang dibukanya restoran baru dari tetangga atau teman kantor), komersial (iklan dimajalah), public (berita dari televise atau radio), dan pengalaman (merasakan kelezatan makanan di restoran baru).
-     Evaluasi Alternative
Alternative membeli atau tidak membeli produk (merk tertentu), dipengaruhi oleh pertimbangan atribut produk. Yaitu meliputi :manfaat, kepentingan, image dan fungsi yang diharapkan. Pertimbangan tersebut sering kali diperbandingkan antara manfaat yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh atau setelah membeli produk tersebut. Mempertimbangkan untuk membeli mobil keduaadalah pilihan antara keleluasaan pemakaian dan tambahan investasi maupun biaya perawatan.
-     Keputusan
Hasil evaluasi alternative adalah penentuan keputusan membeli (apa, berapa, kapan, dimana,dst) atau keputusan tidak membeli sesuatu.
-     Perilaku tindak lanjut setelah pembelian
Pengalaman setelah pembelian akan merupakan masukan yang akan memperkuat (memperlemah) perilaku pembelian kemudian.

PERILAKU PEMBELIAN

Perilaku pembelian konsumen dapat dibedakan menjadi dalam beberapa kategori menurut dasar : 1) usaha pemecahan masalah yang dihadapi calon pembeli serta
2) keterlibatan pembeli dalam perbedaan merk produk yang hendak dipilih untuk dibeli.
1) Perilaku pebelian berdasarkan usaha pemecahan masalah :
proses pembelian seseorang yang konsisten pada periode tertentu memebentuk perilakunya. Pembentukan perilaku pembelian sebenarnya merupakan usaha-usaha seseorang mengatasi masalah yang dihadapinya.
Berdasarkan usaha pemecahan masalah tersebut, perilaku pembvelian dapat dibedakan menjadi :
a.    Perilaku Respons Rutin (Routinezed Response Behaviour)
Adalah perilaku pembelian rutin untuk persoalan yang sering dihadapi. Umumnya frekuensi kebutuhan produk tinggi, misalnya kebutuhan barang-barang sehari-hari: makanan, sabun, dsb. Oleh karena sering dibeli, maka keterlibatan konsumen terhadap produk tinggi (tidak terlalu memerlukan usaha pemikiran yang besar untuk membanding-bandingkan dengan merk produk lain). Ini dimungkinkan Karena pada pemikiran konsumen sudah mempunyai gambaran yang jelas akan kelas dan konsep produknya.
b.    Perilaku Pemecahan Masalah yang Terbatas (Limited Problem Solving)
Adalah perilaku pembelian yang memerlukan usaha pemecahan persoalan yang terbatas. Karena frekuensi pembeliannya tidak begitu tinggi, maka perlu pemikiran yang agak tinggi. Sehingga diperlukan keterlibatan terhadap baranng yang akan dibeli.
c.     Perilaku Pemecahan Masalah yang Ekstensif (Extensive Problem Solving)
Adalah perilaku pembelian untuk mengatasi persoalan yang sangat tidak rutin. Karena frekuensi pembelian yang dilakukan sangat jarang, maka diperlukan usaha-usaha pertimbangan pembelian barang atau pemilihan merk yang tinggi. Diperlukan keterlibatan terhadap barang tinggi karena ketidak dikuasai akan konsep kelas produk maupun konsep produk.
2)  Perilaku pembelian berdasarkan keterlibatan pembeli dan perbedaan merk
Perilaku pembelian konsumen berdasarkan keterlibatan konsumen terhadap produk yang akan dibeli dan perbedaan merk yang akan dipilih dan merk lain data dibedakan dalam empat kelompok perilaku pembelian :
a.    Perilaku pembelian yang kompleks
Perilaku pembelian akan menjadi persoalan yang komlleks apabila menuntut keterlibatan pe,beli terhadap produk yang akan dipilih adalah tinggi. Misalnya diperlukan pertimbangan untuk membeli sebuah mobil baru untuk pertama kalinya. Disamping itu juga karena apabila tawaran produk yang akan dipilih dengan alternative produk lain adalah cukup besar.
b.    Perilaku pembelian pencarian variasi
Meskipun perbedan produk yang ditawarkan cukup tinggi dan pembeli tidak begitu menghiraukannya maka pilihan alternatife hanyalah sebagai variasi. Pergantian merk bukanlah krena ketidakpuasan tetapi lebih karena sekedar merasakan berbagai merk saja.
c.     Perilaku pembelian menekan ketidak sesuaian
Pembelian sangat memperhatikan produk yang dibeli, tetapi karena perbedaan antar merk tidak memenuhi maka pembeli akan mengalihkan perhatiannnya pada hal-hal lain yang dipakai sebagai penentu pilihannya. Misalnya kemudahan dalam pembelian, kondisi tempat penjalan,dsb.
d.    Perilaku pembelian kebiasaan
Kondisi seperti ini sering kali dijumpai. Pembeli tidak banyak menghiraukan akan merk untuk memilih barang yang sebenarnya tidak banyak berbeda dengan yang lain. Oleh karena itu dasar pembelian suatu produk tertentu bukan karena setia terhadap merk, tetapi lebih banyak karena kebiasaan terhadap merk. 

PERILAKU PEMBELIAN DAPAT DIPAHAMI MELALUI :

Pemahaman perilaku pembelian konsumen dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu :
1)     Metode introspektif
Adalah tindakan-tindakan diri sendiri sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku pembelian konsumen
2)     Metode retrospektif
Adalah usaha mengungkapkan tindakan-tindakan yang telah dilakukan oleh pembeli terhadap pembelian produk tertentu waktu lalu. Misalnya dengan meminta membeli menceritakan sikapnya atas pembelian yang dilakukan. Informasi ini akn dapat digunakan untuk melakukan perbaikan apabila produknya mengecewakan atau mempertahankan produk apabila mampu memuaskan konsumen.
3)     Metode prospektif
Dengan usaha menanyakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh calon pembeli apabila hendak membeli sesuatu pada masa yang akan datang. Dengan demikian akan dapat dipahami sebenarnya produk yang diharapkan oleh calon pembeli. Informasi ini dapat dipakai oleh produsen untuk masukan terhadap rancangan produknya.
4)     Metode preskiptif
Adalah dengan menanyakan kepada pembeli, tindakan apa yang seharusnya paling baik dilakukan untuk pembelian produk tertentu. Informasi ini tidak saja mampu menggali harapan pembeli tetapi juga persoalan yang dihadapi oleh pembeli, yaitu tindakan yang paling baik untuk mengatasi persoalannya.
Sumber :

Nama   : Nita Priyani
Kelas   : 2EA03
Npm    : 16213475
Tulisan : Softskill ekonomi koperasi

LINGKUP PEMASARAN

Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya, orang- orang pemasaran melakukan pemasaran dari 10 jenis wujud yang berbeda: barang, jasa, pengayaan  pengalaman,  peristiwa,  orang,  tempat,  kepemilikan,  organisasi,  informasi, dan gagasan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan oleh Pemasar
☻Bagaimana cara mengenali dan memilih segmen pasar yang tepat untuk dilayani?
☻Bagaimana cara mendiferisiasikan tawaran kita terhadap tawaran pesaing?
☻Bagaimana cara menaggapi pelanggan yang mendesak kita untuk menurunkan harga?
☻Bagaimana cara bersaing dengan para pesaing yang berbiaya rendah, berharga rendah dari dalam dan luar negeri?
☻Sejauh mana cara menyesuaikan tawaran kita supaya pas dengan kebutuhan masing- masing pelanggan?
☻Cara-cara penting apa yang dapat menumbuhkan bisnis kita?
☻Bagaimana cara membangun merek yang lebih kuat?
☻Bagaimana cara kita menguarangi biaya untuk mendapatkan pelanggan?
☻Bagaimana cara menjaga pelanggan kita supaya tetap setia selama periode yang panjang?
☻Bagaimana cara menetapkan pelanggan yang lebih penting?
☻Bagaimana cara mengukur lamanya pengembalian modal yang diinvestasikan dalam iklan, promosipenjualan, dan kehumasan (PR)?
☻Bagaimana cara memperbaiki produktivitas tenaga penjual?
☻Bagaimana cara membangun saluran pemasaran ganda dan mengelola konflik saluran?
☻Bagaimana cara membuat departemen-departemen lain perusahaan di kita menjadi lebih berpotensi kepada pelanggan?
MENDEFINISIKAN PEMASARAN
Dari  sejumlah  definisi  pemasaran  yang  ditawarkan,  kita  dapat  membedakan  antara definisi   sosial   dan   definisi   manajerial.   Definisi   sosial   menunjukkan   peran   yang dimainkan  oleh  pemasaran  di  masyarakat.  Seorangpemasar  mengatakan  bahwa  peran pemasaran adalah ”menghasilkan standar hidup yang lebih tinggi.” Berikut ini ada sebuah definisi sosial yang sesuai dengan tujuan kita:
♠  Pemasaran  adalah  suatu  proses sosial yang  di  dalamnya  individu  dan  kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan    dengan   menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Untuk  definisi  manajerial,  pemasaran  sering  digambarkan  sebagai  ”seni  menjual produk.”Akan tetapi, orang heran ketika mereka mendengar bahwa bagian yang paling penting dari pemasaran adlah bukan penjualan! Penjualan itu hanya merupakan puncak kecil  gunung  es  pemasaran.
 Peter  Drucker,  seorang  ahli  teori  manajemen  terkemuka, mengatakan sebagi berikut:
Orang dapat mengansumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan penjualan.
Akan tetapi, tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan hingga kemana- mana.  Tujuan  pemasaran  bukan  untuk  mengetahui  dan  memahami  pelanggnan sedemikian  rupa  sehingga  produk  atau  jasa  itu  cocok  dengan  pelanggan  dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.
♠ ( Manajemen ) pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan   harga,   promosi,   serta   penyaluran   gagasan,   barang,   dan   jasa   untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.
KONSEP PEMASARAN INTI
Pemasaran dapat dipahami lebih lanjut dengan mendefinisikan beberapa konsep intinya.
         ©         Pasar Sasaran dan Segmentasi
Jarang  seorang  pemasar  dapat  memuaskan  setiap  orang  di  pasar.  Tidak  setiap  orang menyukai  miniman  ringan,  ruangan  hotel,  restoran,  mobil,  perguruan  tinggi,  dan  film yang  sama.  Oleh  karena  itu,  para  pemasar  memulai  dengan  segmentasi  pasar.  Mereka mengidentifikasi  dan  membedakan  kelompok-kelompok  pembeli  yang  mungkin  lebih menyukai atau memerlukan berbagai produk dan bauran pemasaran. Segmen pasar dapat diidentifikasi   dengan   memeriksa   perbedaan-perbeaan   demografis,   psikografis,   dan
perilaku di kalangan para pembeli. Selanjutnya, perusahaan memutuskan segmen mana
yang  menyajikan  peluang  yang  lebih  besar  mereka  yang  kebutuhannya  dapat  dipenuhi oleh perusahaan dengan cara yang unggul.
Untuk  masing-masing  pasar  sasaran  yang  terpilih,  perusahaan  mengembangkan suatu  tawaran  pasar.  Tawaran  itu  diposisikan  di  pikiran  para  pembeli  sasaran  sebagai suatu   yang   memberikan   beberapa   manfaat   sangat   penting.   Sebagai   contoh,   Volvo mengembangkan  mobilnya  untuk  para  pembeli  di  pasar  sasaran  yang  menganggap keselamatam  mobil  sebagai  perhatian  utama.  Oleh  karena  itu,  Volvo  memposisikan mobilnya sebagai mobil yang paling aman yang dapat dibeli pelanggan.
Secara tradisional, ”pasar”adalah tempat fisik di mana para pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang. Para ahli ekonomi sekarang menggambarkan pasar  sebagai  kumpulan  pembeli  dan  penjual  yang  melakukan  transaksi  atas  sebuah produk  atau  kelompok  produk  tertentu  (pasar  perumahan  atau  bahan  makanan  ).  Akan tetapi, para pemasar memandang penjual sebagai bagian yang membentuk pasar.
Orang-orang  bisnis  sering  menggunakan  istilah  pasar  untuk  meliput  berbagai pengelompokan pelanggan. Mereka berbicara tentang pasar kebutuhan (pasar orang yang melakukan diet); pasar produk (pasar sepatu); pasar demografis (pasar orang muda); dan pasar  geografis  (pasar  perancis).  Atau,  mereka  memperluas  konsep  itu  untuk  meliputi pasar lain, seperti pasar pemilih (pemberi suara), pasar tenaga kerja, dan pasar donor.
         ©         Pemasar dan Pospek
Seorang  pemasar  adalah  seseorang  yang  mencari  tanggapan  (perhatian,  pembelian, pemberian  suara,  sumbangan)  dari  pihak  lain  yang  disebut  prospek.  Jika  dua  pihak  itu saling  berusaha  untuk  menjual  sesuatu  kepada  yang  lain,  kita  menyebut  keduanya pemasar(marketers).
         ©         Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Pemasar  harus  berupaya  untuk  memahami  kebutuhan,  keinginan,  dan  permintaan  pasar sasaran.  Kebutuhan  menggambarkan  tuntunan  dasar  manusia.  Orang  membutuhkan makana,  udara,  air,  pakaian,  dan  tempat  berlindung  untuk  bisa  bertahan  hidup.  Orang juga  sangat  membutuhkan  rekreasi,  pendidikan,  dan  hiburan.  Kebutuhan-kebutuhan  itu menjadi  keinginan  bila  diarahkan  kepada  sasaran-sasaran  spesifik  yang  mingkin  dapat memenuhi   kebituhan.   Orang   Amerika   membutuhkan   makanan   tetapi   menginginkan sepotong  hamburger,  kentang  goreng,  dan  miniman  ringan.  Seseorang  di  Mauruitus membutuhkan  makanan  tetapi  menginginkan  sebuah  mangga,  nasi,  miju-miju  (lentils) atau   biji-bijian   kering   yang   dimasukkan   ke   sup,   dan   kacang-kacangan.   Keinginan dibentuk oleh lingkungan masyarakat seseorang.
Permintaan  adalah  keinginan  akan  produk-produk  spesifik  yang  diduking  oleh kemampuan  untuk  membayar.  Banyak  oranmenginginkan  sebuah  Mercedes;  hanya sedikit  yang  mampu  dan  mau  membelinya.  Perusahaan  harus  mengukur  bukan  saja berapa  banyak  orang  menginginkan  produk  merka melainkan juga berapa banyak yang akan benar-benar mau dan mampu membelinya.
Perbedaan-perbedaan itu memperjelas kritik yang sering dilontarkan bahwa ”para pemasar  menciptakan  kebutuhan”  atau”pemasar  membuat  orang  membeli  barang  yang tidak  merka  inginkan.  ”para  pemasar  tidak  menciptakan  kebutuhan;  Kebutuhan  telah lama  ada  sebelum  pemasar.  Pemasar,  bersama  dengan  pengaruh-prngaruh  masyarakat
lain,   mempengaruhi   keinginan.   Pemasar   mungkin   mempromosikan   gagasan   bahwa
sebuah Mercedes akan memuaskan kebutuhan seseorang akan ststus sosial. Akan tetapi, mereka tidak menciptakan kebutuhan akan status sosial.
         ©         Produk atau Tawaran
Orang  memuaskan  kebutuhan  dan  keinginan  mereka  dengan  produk.  Produk  adalah setiap tawaran             yang        dapat  memuaskan                kebutuhan   dan   keinginan.    Kita    sudah menyebutkan   sebelumnya   jenis   utam tawaran   dasar:   barang,   jasa,   pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan gagasan.
Merek adalah suatu tawaran dari suatu sumber yang sudah dikenal. Nama merek seperti  McDonald’s  menimbulkan  banyak  asosiasi  dalam  pikiran  orang:  hamburger, kegembiraan   anak-anak,   makanan   siap   saji,   Golden   Arches.   Asosiasi-asosiasi   itu membangun kekuatan mereka yakni, citra merk yang kuat dan menyenagkan.
         ©         Nilai dan Kepuasan
Produk atau tawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran.  Pembeli  memilih  di  antara  beraneka  ragam  tawaran  dari  mulaiyang  dianggap memberikan nilai yang paling banyak. Kita mendefinisikan nilai sebagai rasio antara apa yang didapatkan dan apa yang diberikan pelanggan. Pelanggan mendapatkan manfaat dan mengeluarkan  biaya.  Manfaat  mencakup  manfaat  fungsional  dan  manfaat  emosional.
Biaya  mencakup  biaya  moneter,  biaya  waktu,  biaya  energi,  dan  biaya  fisik.
Dengan demikian, nilai dirumuskan:
Nilai  =  Manfaat  =    Manfaat fungsional + manfaat emosional
Biaya           Biaya moneter + biaya waktu + biaya energi + biaya fisik
Pemasaran dapat meningkatkan nilai tawaran pelanggan dengan beberapa cara :
a.    Meningkatkan manfaat
b. Mengurangi biaya
c. Meningkatkan manfaat dan mengurangi biaya
d. Meningkatkan manfaat lebih besar dari pada kenaikan biaya
e. Mengurangi manfaat lebih kecil dari pada pengurangan biaya
Pertukaran,  yang  merupakan  konsep  inti  dari  pemasaran,  mencakup  perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Supaya muncul potensi pertukaran, lima persyaratan harus dipenuhi :
1.   Sekurang-kurangnya ada dua pihak.
2.   Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain.
3.   Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu.
4.   Masing-masing   pihak   bebas   untuk   menerima   atau   menolak   tawaran pertukaran.
5.   Masing-masing   pihak   yakin   bahwa   bertransaksi   dengan   pihak   lain merupakan hal yang tepat dan diinginkan.
                              ©            Hubungan dan Jaringan Kerja
Pemasaran  transaksi  adalah  bagian  dari  suatu  gagasan  yang  lebih  besar  yang  disebut
pemasaran hubungan (relationship marketing).Pemasaran hubungan mempunyai tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama-pelanggan, pemasok, distributor-dalam rangka mendapatkan serta mempertahankan preferensi dan kelangsungan bisnis jangka panjang mereka.
                                 ©         Saluran Pemasaran
Untuk mencapai
pasar  sasaran,  pemasar  menggunakan  tiga  jenis  saluran  pemasaran.Saluran  komunikasi (communication   channels)digunakan   untuk   menyerahkan   dan   menerim pesan   dari pembeli sasaran.Saluran komunikasi ini meliputi surat kabar, majalah, radio, televisi, pos, telepon,  papan  iklan,  poster,  pamflet,  CD,  audiotape,  dan  internet.  Lebih  jauh  dari  itu, komunikasi disalurkan melalui ekspresi wajah dan pakaian, penampilan toko-toko eceran, dan  banyak  media  lain.  Saa  ini,  pemasar  semakin  banyak  menambah  saluran  dialog (email  dan  nomor  nomor  bebas  pulsa)untuk  mengurangi  saluran  monolog  yang  lebih normal (seperti iklan).
Pemasar menggunakan saluran distribusi untuk memamerkan atau menyerahkan produk  fisik  atau  jasa  kepada  pembeli  atau  pengguna.  Kita  mengenal  ada  saluran distribusi  fisik  dan  saluran  distribusi  jasa.  Yang  termasuk  disitu  adalah  pergudangan, sarana   transportasi,   dan   berbagai   saluran   dagang,   seperti   distributor,   grosir,   dan pengecer.pemasar juga menggunakan saluran penjualan untuk mempengaruhi
Sumber :

Nama   : Nita Priyani
Kelas   : 2EA03
Npm    : 16213475
Tulisan : Softskill ekonomi koperasi