A.
PENGERTIAN LAYOUT
Layout atau tata letak merupakan satu
keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak
dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan tentang layout, diantaranya
kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak
konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif membantu perusahaan mencapai
sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang telah ditetapkan diantara
diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat.
Layout pabrik disebut juga tata letak
atau tata ruang didalam pabrik. Layout pabrik adalah cara penempatan
fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan
efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat
pengangkutan bahan, dan peralatan pengawasan. Perencanaan layout menurut James
A Moore adalah rencana dari keseluruhan tata letak fasilitas industri yang
didalamnya, termasuk bagaimana personelnya ditempatkan, alat-alat operasi
gudang, pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan tercipta
suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan
fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan.
Dalam semua kasus yang terjadi, layout
seharusnya mempertimbangkan bagaimana cara mencapai:
1. Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang,
fasilitas dan tenaga kerja.
2. Perbaikan aliran informasi, barang
atau tenaga kerja.
3. Meningkatkan moral kerja dan kondisi
keamanan yang lebih baik
4. Meningkatkan interaksi perusahaan
dengan konsumen.
5. Peningkatan fleksibilitas.
Dari waktu ke waktu, desain layout perlu
dipertimbangkan sebagi sesuatu yang dinamis dan punya fleksibilitas.
B.
TIPE LAYOUT
Ada enam pendekatan layout yang akan
dibahas dalam topic ini yaitu:
1. Layout dengan posisi tetap, biasanya
untuk proyek besar yang memerlukan tempat luas seperti pembuatan jalan layang
maupun gedung.
2. Layout berorientasi pada proses,
untuk produksi dengan volume rendah dan variasi tinggi disebut juga “job shop”
3. Layout perkantoran, bagaiman menempatkan
tenaga kerja, peralatan kantor, dan ruangan kantor yang melancarkan aliran
informasi.
4. Ritel layout, penempatan rak dan
pemberian tanggapan atas perilaku konsumen.
5. Layout gudang, mengefisienkan ruang
penyimpanan dan system penanganan bahan dengan memperhatrikan kelebihan dan
kekurangannya.
6. Layout berorientasi produk,
Pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang terbaik dalam produksi yang kontinyu atau
berulang.
Agar dapat menetapkan layout yang
efektif maka perlu menetapkan beberapa hal diantaranya adlah:
1. Peralatan penanganan bahan
2. Kapasitas dan persyaratan luas
ruangan
3. Lingkungan hidup dan estetika
4. Aliran informasi
5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja
yang berbeda
LAYOUT
POSISI TETAP (FIXED POSITION LAYOUT)
Masalah yang dihadapi dalam layout
posisi tetap adalah bagaimana mengatasi kebutuhan layout proyek yang tidak
berpindah atau proyek yang menyita tempat yang luas (seperti pembuatan jalan
laying, gedung). Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap tidak dikembangkan
dengan baik dan kerumitannya bertambah yang disebabkan oleh tiga factor yaitu:
1. Tempatnya yang terbatas pada semua
lokasi produksi.
2. Setiap tahapan berbedapada proses
produksi dan kebutuhan bahan sehingga banyak hal yang menjadi penting sejalan
dengan perkembangan proyek.
3. Volume bahan yang dibutuhkan sangat
dinamis. Karena permasalahan pada layout posisi tetap sulit diselesaikan pada
lokasi maka strategi alternative yang ada adalah untuk melengkapi proyek ada
hal-hal yang dikerjakan diluar lokasi, misalnya pada proyek pembuatan jalan
laying maka pembuatan konstruksi besi dilakukan di luar lokasi setelah jadi
tinggal melakukan penanamannya di lokasi proyek.
LAYOUT
BERORIENTASI PROSES (PROCESS ORIENTED LAYOUT)
Adalah sebuah layout yang berkaitan
dengan proses produksi bervolume rendah dan variasi tinggi. Layout jenis ini
marupakan cara tradisional untuk mendukung strategi diferensiasi produk, layout
jenis ini adalah yang paling tepat untuk pembuatan produk yang melayani
konsumen dengankebutuhan berbeda-beda. Pada proses yang disebut “job shop”
setiap produk dalam kelompok kecil melalui urutan operasi yang berbeda, tiap
produk atau pesanan yang sedikit diproduksi dengan memindahkannya dari satu
depattemen ke deparetemen lain dalam urutan yang tertentu dari tiap produk.
Contoh yang tepat adalah pada rumah sakit atu klinik.
Kelebihan utama dari layout ioni adalah
adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sehingga dengan
demikian apabila terjadi permasalahan pada suatu mesin, pekerjaan tidak perlu
berhenti dan dapat dialihkan pada mesin lain atau departemen yang sama. Layout
ini juga sangat baik diterapkan pada produksi komponen dalam batch kecil atau
disebut “job lot” dan untuk produksi komponen dalam ukuran dan bentuk yang
berbeda.
Kelemahan layout ini ada pada peralatan
yang biasanya memiliki kegunaan umum. Waktu produksi jadi lama karena butuh
waktu lama untuk berpindah dalam system karena sulitnya penjadwalan, perubahan
penyetelan mesin, keunikan penanganan bahan. Lagipula peralatan yang mempunyai
keguanaan umum
membutuhkan operator yang trampil dan
persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena ketidakseimbangan
proses produksi. Pada akhirnya kebutuhan modal akan semakin banyak.
LAYOUT
PERKANTORAN (OFFICE LAYOUT)
Hal yang membedakan antar layout kantor
dan pabrik adalah pada kepentingan informasi, namun demikian pada beberapa
lingkungan kantor , produksi sangat tergantung pada aliran bahan. Cara
penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa digram hubungan
(relationship chart) seperti yang dicontohkan di bawah ini. Contoh: Suatu
kantor memiliki 9 ruangan yaitu untuk:
1. Direktur
2. Direktur teknologi
3. Ruang para insinyur
4. Sekretaris
5. Pintu masuk kantor
6. Pusat arsio
7. Lemari peralatan
8. Peralatan fotokopi
9 Gudang
Penempatan satu ruang dengan ruang
lainnya dilakukan dengan cara memberikan nilai yaitu:
Nilai Kedekatan
A Absolutely necessary (Sangat perlu)
E Especially important (Sangat penting)
I Important (Penting)
O Ordinary Ok (Boleh)
U Unimportant (Tidak penting)
X Not desirable (Tidak perlu)
Pada layout ini ada dua kecenderungan
yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Teknologi seperti telepon seluler,
pager, fax, internet, laptop PDA menyebabkan layout perkantoran menjadi makin
fleksibel dengan memindahkan informasi secara elektronik.
2. Virtual company menciptakan kebutuhan
dinamis akan ruang dan jasa. Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan
kebutuhan karyawan lebih sedikit berada di kantor.
LAYOUT
USAHA ECERAN (RITEL LAYOUT)
Merupakan sebuah pendekatan yang
berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang dan merespon pada perilaku
konsumen. Layout ini didasarkan pad aide bahwa penjualan dan keuntungan
bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen. Sehingga banyak
manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk kepada konsumen sebanyak
mungkin. Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh
konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi
semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan
pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat bagi beragam
produk dalam toko.
Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan
dalam pengaturan toko yaitu:
1. Tempatkan bara-barang yang sering
dibeli di sekitar batas luar toko.
2. Gunakan lokasi yang strategis untuk
produk yang menarik dan mempunyai nilai
keuntungan besarseperti kosmetika,
asesories.
3. Distribusikan “produk kuat” yaitu
yang menjadi alasan utama para pengunjung
berbelanyja, pada kedua sisilorong cdan
letakkan secar tewrsebar untuk bisa
dilihat lebih banyak konsumen.
4. Gunakan lokasi ujung loronhg karena
memiliki tingkat pertontonan yang tinggi
5. Sampaikan misi totko dengan memilih
posisi yang menjadi penghentian pertama
bagi konsumen.
Tujuan utama dari layout ini adalah
“memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki persegi”. Disamping itu ada juga
konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya Slotting (Slotting Fees) yaitu
biaya yang dibayar produsen untuk menempatkan produk mereka pada rak di rantai
ritel atau supermarket. Disamping itu ada juga pertimbangan-pertimbangan lain
yang disebut dengan “servicescapes” yang terdiri dari tiga elemen yaitu:
1. Kondisi
yang berkenaan dengan lingkungan
2. Tata
letak yang luas dan mempunyai fungsi
3. Tanda-tanda,
simbul dan patung
LAYOUT
GUDANG (WAREHOUSE LAYOUT)
Merupakan sebuah disain yang mencoba
meminimalkan biaya total dengan mencapai paduan yang terbaik antara luas ruang
dan penanganan bahan. Manajemen bertugas mamaksimalkan tiap unit luas gudang
yaitu mamanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan bahan
yang rendah. Yang mana biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan
dengan transportasi bahng yang masuk, penyimpanan dan bahan keluar meliputi;
peralatan, tenaga kerja, bahn, biaya pengawasan, asuransi, penyusutan. Layout
gudang yang efektif meminimalkan kerusakan bahan di gudang.
Manajemen gudang yang modern marupakan
suatu prosedur yang otromatis yang menggunakan ASRS (Automated Stirage
Retrieval System). Ada tiga konsep yang dikenal dalam layout gudang yaitu:
1. Cross Docking
Adalah cara menghindari penempatan bahan
atau pasokan dalanm gudang dengan cara memproses secara langsung disaat
diterima. Hal ini dilakukan untuk menghindari aktivitas penerimaan secara
formal, penghitungan stock/penyimpanan dan pemilihan pesanan sehingga terjadi
penghematan biaya.
Cross Docking yang baik membutuhkan :
- penjadwalan yang ketat.
- Pengiriman yang diterima memiliki
identifikasi produk yang akurat
dengan kode garis.
2. Random Stocking
Digunakan di gudang untuk menempatkan
persediaan dimana terdapat lokasi yang terbuka. Teknik ini berarti bahwa
ruangan tidak perelu dikhususkan untuk barang-barang tertentu dan fasilitas
dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Sistim ini jika terkomputerisasi maka
akan meliputi tugas-tugas:
- Membuat daftar lokasi yang “terbuka”
- Membuat catatan persediaan sekarang
secara akurat dan juaga lokasinya.
- Mengurutkan barang-barang dalam urutan
tertentu untuk meminimalkan waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk menjemput
pesanan.
- Memadukan pesanan untuk mengurangi
waktu penjemputan
- Menugaskan barang atau sekumpilan
barang tertentu pada wilayah gudang yang tertentu sehingga jarak tempuh total
dalam gudang dapat dimimalkan.
3. Customizing
Merupakan penggunaan gudang untuk
menambahkan nilai produk melalui modifikasi, perbaikan, pelabelan dan
pengepakan.Cara ini biasanya berguna untuk menghasilkan keunggulan bersaing
dal;am pasar dimana terdapat perubahan produk yang sangat cepat. Cara ini sudah
banyak dilakukan oleh perusahaan dengan misalkan penyediaan label pada usaha
eceran sehingga barang dapat langsung dipajang.
LAYOUT
BERORIENTASI PRODUK (PRODUCT ORIENTASI LAYOUT)
Layout ini disusun di sekeliling produk
atau keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan variasi rendah.
Produksi yang berulang dan kontinyu. Asumsi yang digunakan adalah:
1. Volume yang ada mencukupi untuk
pemanfaatan peralatan yang tinggi.
2. Permintaan produk stabil.
3. Produk distandarisasi atau mendekati
fase siklus hidupnya.
4. Pasokan bahan baku dan komponen
mencukupi dengan kualitas standar.
Dalam
layout ini ada dua jenis yaitu:
1. Lini pabrikasi (fabrication line)
membuat komponen seperti ban mobil. Lini ini dipacu oleh mesin dan membutuhkan
perubahan mekanis dan rekayasa untuk membuat keseimbangan.
2. Lini perakitan (assembly line)
meletakkan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun
kerja. Lini ini dipacu oleh tugas yang diberikan kepada tanaga kerja atu pada
stasiun kerja
Keuntungan layout ini adalah:
1. Biaya variabel per unit rendah yang
biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandardisasi dan bervolume tinggi.
2. Biaya penanganan bahan rendah.
3. Mengurangi persediaan barang setengah
jadi.
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang
lebih mudah
5. Hasil output yang lebih cepat.
Kelemahan layout ini adalah
1. Butuh volume tinggi karena modalnyaa
besar.
2. Jika ada penghentian pada satu bagian
akan berakibat pada seluruh operasi.
3. Fleksibilitas yang ada kurang saat
menangani beragam produk atau tingkat produksi berbeda.
STRATEGI
LAYOUT
Metapkan suatu layaout yang akan
digunakan oleh suatu perusahaan harus juga mempertimbangkan berbagai keputusan
operasional yang telah dibuat sebelumnya. Keputusan operasional yang
berkaitadengan layout dintaranya adalah desain produk, lokasi, proses maupun
kapasitas perusahaan. Strategi layout secara umum bertujuan agar perusahaan
dapat melakukan pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia, peralatan atau
fasilitas yang digunakan sehingga segala macam aliran yang ada diperusahaan
baik berupa informasi maupun bahan dapat berjalan secara efektif dan fisien.
Layout yang efektif akan dapat menunjang
pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah
diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. Modul ini akan membahas mengenai
strategi layout yang akan dibagi menjadi 2 (dua) topik, yang terdiria atas:
1) Topik kesebelas akan membahas tentang
tipe strategi layout.
2) Topik keduabelas akan membahas
tentang konsep perhitungan untuk beberapa strategi layout
Faktor
– Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Pabrik
1. Lingkungan masyarakat
2. Sumber alam
3. Tenaga kerja
4. Transportasi
5. Pembangkit tenaga listrik
6. Tanah untuk ekspansi
Metode
Pemilihan Lokasi Pabrik
1. Metode kuantitatif : adalah menilai
secara kuantitatif baik buruknya suatu daerah untuk pabrik sehubungan dengan
faktor-faktor yang terdapat didaerah tersebut, sehingga perusahaan dapat
membandingkan keadaan daerah satu dengan daerah lain.
2. Metode kualitatif : adalah konsep
biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi yang berbeda dapat menciptakan
hubungan antara biaya dan volume produksi yang berlaku bagi masing-masing
lokasi.
3. Metode transportasi : adalah suatu
alat untuk memecahkan masalah yang menyangkut pengiriman barang, dari suatu
tempat ke tempat yang lain.
Tujuan transportasi adalah dari mana dan
berapa jumlah yang harus didistribusikan pada masing-masing lokasi, sehingga
biaya distribusi minimum.
Perencanaan Layout adalah perencanaan
dari kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi serta semua peralatan dan
fasilitas terlaksananya proses produksi.
Tujuan Pelaksanaan Layout adalah untuk
mendapatkan kombinasi yang paling optimal antara fasilitas-fasiltas produksi.
Layout
Diperlukan Dalam Perusahaan Karena :
1. Adanya perubahan desain produk
2. Adanya produk baru
3. adanya perubahan volume permintaan
4. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan
5. Fasilitas produksi yang ketinggalan
jaman
6. Penghematan biaya
7. Adanya kecelakaan dalam proses
produksi
8. Pemindahan lokasi pasar/konsentrasi
terhadap pasar
Kriteria
Penyusunan Layout :
1. Jarak angkut yang minimum
2. Penggunaan ruang yang efektif
3. Keselamatan barang-barang yang
diangkut
4. Fleksibel
5. Kemungkinan ekspansi masa depan
6. Biaya diusahakan serendah mungkin
7. Aliran material yang baik
Langkah-Langkah
Perencanaan Layout :
1. Melihat perencanaan produk yang
menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut
2. Menentukan perlengkapan yang akan
dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.
3. Analisa dan keseimbangan urutan
pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram blok daripada layout.
Klasifikasi Perencanaan Layout
1. Adanya perubahan-perubahan kecil dari
layout yang ada
2. Adanya perubahan-perubahan fasilitas
produksi yang baru
3. Merubah susunan layout karena adanya
perubahan fasilitas produksi
4. Pembangunan pabrik baru
Macam
– Macam Layout
1. Produk layout
adalah berurutan sesuai dengan jalannya
proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi.
2. Proses layout
Adalah kesamaan proses atau kesamaan
pekerjaan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan
ditempatkan dalam ruang tertentu.
3. Fixed position (layout kelompok)
Adalah susunan komponen untuk proses
produksi diletakkan didekat tempat proses produksi dilaksanakan.
4.
Material handling
Adalah ilmu untuk memindahkan,
membungkus dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk.
Prinsip
dasar penyusunan layout :
1. Integrasi secara total terhadap
faktor-faktor produksi, tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara
terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi menjadi satu
organisasi yang besar.
2. Jarak pemindahan bahan paling
minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam
industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.
3. Memperlancar aliran kerja, diupayakan
untuk menghindari gerakan balik (back tracking), gerakan memotong (cross
movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain material diusahakan
bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.
4. Kepuasan dan keselamatan kerja,
sehingga memberikan suasana kerja yang menyenangkan.
5. Fleksibilitas, yaitu dapat
mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, kebutuhan konsumen. Untuk
menjaga fleksibilitas, diadakan penyesuaian kembali (relayout), yaitu suatu
perubahan kecil dalam suatu penataan ruangan, tetapi tidak menutup kemungkinan
adanya perubahan desain produk yang memungkinkan berubahnya layout secara
total. Yang perlu diperhatikan adalah relayout maupun layout jika ada perubahan
sedikit saja tidak akan mengganggu proses produksi.
Sasaran layout suatu pabrik adalah
meminimumkan biaya dan meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas
produksi dan area kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar.
Fasilitas produksi disini dapat berupa Mesin, alat-alat produksi, alat
pengangkutan bahan, dan alat pengawasan. Efisiensi ini dapat dicapai dengan
menekan biaya produksi dan transportasi didalam pabrik.
Fasilitas produksi yang dominan di dalam
pabrik adalah mesin dan peralatan. Untuk melakukan pembelian mesin atau
peralatan, harus dipertimbangkan secara ekonomis dan disesuaikan dengan jumlah
produksi barang atau jasa yang dihasilkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan mesin atau peralatan adalah :
1. Kapasitas mesin
2. Kecocokan (compatibility)
3. Tersedianya peralatan pelengkap yang
diperlukan
4. Keterandalan dan purna jual
5. Kemudahan persiapan dan instalasi,
penggunaan dan pemeliharaan
6. Keamanan
7. Penyerahan
8. Keadaan pengembangan
9. Pengaruh terhadap organisasi yang
ada.
Faktor-faktor tersebut menjadi bahan
pertimbangan manajer operasi sehingga tidak terjadi pembelian mesin yang
kelebihan atau kekurangan beban dan terlalu mahal dibanding dengan tingkat
produksi yang dihasilkan. Selain faktor pemilihan mesin, juga harus
dipertimbangkan penentuan jumlah mesin karena terkait dengan jumlah sumber daya
manusia yang dimiliki, khususnya operasi mesin, pertimbangan lain didasarkan
pada aspek ternis dan ekonomis.
Dalam pembelian jumlah mesin,
dipertimbangkan :
1. Jumlah produksi yang direncanakan
2. Perkiraan jumlah produk cacat pada
setiap proses produksi
3. Waktu kerja standard setiap unit
produk dan jam operasi mesin.
Jenis mesin dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
1. Mesin yang bersifat umum/serbaguna,
mesin-mesin ini dapat digunakan untuk mengerjakan pelbagai macam pekerjaan.
Misalnya mesin gergaji pada perusahaan pemotong kayu.
2. Mesin yang bersifat khusus, yaitu
mesin-mesin yang penggunaannya hanya satu macam pekerjaan saja. Misalnya mesin
pembuat gula pasir.
Pada prakteknya sering kita jumpai
perusahaan mengkombinasikan kedua jenis mesin tersebut, hal ini bertujuan agar
dapat dicapai efisiensi dan efektifitas penggunaan mesin. Dasar pengaturan
layout atau cara pengaturan rencana tata letak pabrik adalah :
1. Lay-out proses
Layout proses atau layout fungsional
adalah penyusunan layout dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi
sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Model ini cocok untuk discret
production dan bila proses produksi tidak baku, yaitu jika perusahaan membuat
berbagai jenis produk yang berbeda atau suatu produk dasar yang diproduksi
dalam berbagai macam variasi. Atas dasar proses, terlebih dahulu ditentukan
jenis produk, tipe manufacturing, dan karakter peralatan produksi. Mesin-mesin
dan peralatan yang mempunyai karakter serupa dikelompokkan menjadi satu, contoh
pemakaian layout ini adalah untuk pergudangan, rumah sakit, universitas, dan
perkantoran.
Keuntungan dari layout proses adalah :
• Memungkinkan utilitas mesin yang
tinggi
• Memungkinkan penggunaan mesin-mesin
yang multiguna sehingga dapat dengan cepat mengikuti perubahan jenis produksi.
• Memperkecil terhentinya produksi yang
diakibatkan oleh kerusakan mesin
• Sangat fleksibel dalam mengalokasikan
personel dan peralatan
• Investasi yang rendah karena dapat
mengurangi duplikasi peralatan
• Memungkinkan spesialisasi supervise
Kelemahan dari layout proses adalah :
• Meningkatnya kebutuhan material
handling karena aliran proses yang beragam dan tidak dapat digunakannya ban
berjalan
• Pengawasan produksi yang lebih sulit
• Meningkatnya persediaan barang dalam
proses
• Total waktu produksi per unit yang
lebih lama
• Memerlukan skill yang lebih tinggi
• Pekerjaan routing, penjadwalan dan
akunting biaya yang lebih sulit, Karena setiap ada order baru harus dilakukan
perencanaan/perhitungan kembali
2. Lay-out produk
Layout produk dipilih apabila proses
produksinya telah distandarisasikan dan berproduksi dalam jumlah besar. Setiap
produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak dari awal sampai akhir.
Penyusunan bagian diatur sedemikian rupa sehingga dari bagian tersebut dapat
dihasilkan suatu jenis produk tertentu.. Atas dasar produk, terlebih dahulu
ditentukan jenis pekerjaan yang harus dilakukan pada produk yang akan
dihasilkan.
Pengaturan tata letak fasilitas pabrik
seperti mesin, tidak memandang tipenya dan penempatannya sesuai dengan urutan
dari satu proses ke proses yang lain. Contoh : tempat cuci mobil otomatis,
kafetaria, atau perakitan mobil
Keuntungan dari model layout produk
adalah sebagai berikut :
• Aliran material yang simple dan
langsung
• Persediaan barang dalam proses yang
rendah
• Total waktu produksi per unit yang
rendah
• Tidak memerlukan skill tenaga kerja
yang tinggi
• Kebutuhan material handling yang
rendah
• Dapat menggunakan mesin khusus atau
otomatis
• Dapat menggunakan ban berjalan karena
aliran material sudah tertentu
• Kebutuhan material dapat diperkirakan
dan dijadwalkan dengan lebih mudah
Kelemahan dari model layout produk
adalah :
• Kerusakan pada sebuah mesin dapat
menghentikan produksi
• Perubahan desain produk dapat
mengakibatkan tidak efektifnya layout yang bersangkutan
• Apabila terdapat bottle neck dapat
mempengaruhi proses keseluruhan
• Biasanya memerlukan investasi mesin/peralatan
yang besar
• Karena sifat pekerjaannya yang monoton
dapat mengakibatkan kebosanan
Dengan adanya sasaran yang akan dicapai
dari lay-out suatu pabrik maka dengan sendirinya kita dapat memperoleh manfaat
dari adanya perencanaan lay-out pabrik. Manfaat layout pabrik diantaranya
adalah sebagai berikut ::
1. Meningkatkan jumlah produksi,
sehingga proses produksi berjalan lancar, yang berimpas pada output yang besar,
biaya dan jam tenaga kerja serta mesin minimum.
2. Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi
keseimbangan beban dan waktu antara mesin yang satu dengan mesil lainnya,
selain itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan waktu
tunggu.
3. Mengurangi proses pemindahan bahan
dan meminimalkan jarak antara proses yang satu dengan yang berikutnya.
4. Hemat ruang, karena tidak terjadi
penumpukan material dalam proses, dan jarak antara masing-masing mesin
berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak dibutuhkan.
5. Mempersingkat waktu proses, jarak
antar mesin pendek atau antara operasi yang satu dengan yang lain.
6. Efisiensi penggunaan fasilitas,
pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan
kerja, sehingga menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib,
dan rapi, mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan dan penggantian
fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada akhirnya
akan meningkatkan produktivitas.
8. Mengurangi kesimpangsiuran yang
disebabkan oleh material menunggu, adanya gerak yang tidak perlu, dan banyaknya
perpotongan aliran dalam proses produksi (intersection).
Sumber :
http://tyospidermenk.blogspot.co.id/2011/02/layout-pabrik.html
Nama
: Nita Priyani
Kelas
: 3EA03
Npm
: 16213475
Tulisan
: Bahasa Indonesia 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar