Nama : Nita Priyani
Kelas : 3EA03
Npm : 16213475
Tugas : Bab 11 Perilaku Konsumen
Soal
:
1.
Pokok Bahasan
PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS
2.
Sub Pokok Bahasan
1. Jenjang
social
2. Pengertian
jenjang sosial
3. Faktor
penentu klas sosial
4. Pengukuran
klas sosial
5. Apakah
kelas sosial berubah?
6. Pemasaran
pada segmen pasar berdasar klas social
Jawaban :
PENGARUH
KELAS SOSIAL DAN STATUS PADA PERILAKU KONSUMEN
Jenjang Sosial
Perkembangan
zaman juga ternyata memengaruhi pola kehidupan dan interaksi sosial. Termasuk
kelas sosial terhadap pembelian dan konsumsi. Pengaruh jenjang sosial terhadap
pembelian dan konsumsi juga sangat berpengaruh bagi para produsen untuk dapat
membedakan target sasaran dalam menjual produknya. Gaya hidup lapisan atas
tentunya akan berbeda dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah. Dengan uang
yang banyak, pekerjaan yang mapan dan pendidikan yang tinggi, masyarajat yang
berada di lapisan ini biasanya lebih konsumtif dalam melakukan pembelian,
bahkan untuk membeli barang-barang mewah sekalipun. Sedangkan untuk kelas
menengah dan bawah, mereka cenderung jauh tidak konsumtif dibanding dengan
kelas atas, bahkan barang mewah bagi kelas menengah dan bawah adalah suatu
pemborosan yang akan mereka lakukan jika dipaksakan untuk membelinya.
Keberadaan
jenjang sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan. Keberdaan hal ini dikarenakan banyak faktor yang
memengaruhinya, disamping itu setiap manusia memiliki keinginan yang sangat
kuat untuk bisa dihargai maupun dihormati oleh orang lain. Hal itulah yang
paling utama dalam membentuk jenjang sosial di masyarakat, sehingga manusia
menjadikan ini sebagai motivasi untuk melakukan proses pengembangan, dari
kehidupan sebelumnya menjadi yang lebih baik lagi.
Pengertian Jenjang Sosial
Jenjang sosial
adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hirarki status kelas atau
jenjang yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif
mempunyai status yang sama, maka anggota kelas lainnya mempunyai status yang
lebih tinggi dan lebih rendah.
Jenjang sosial
di definisikan sebagai suatu strata orang-orang yang berkedudukan sama dalam
kontinum status sosial. Definisi ini memberitahukan bahwa dalam masyarakat
terdapat orang-orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki
kedudukan sosial yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan kurang
lebih sama akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.
Kelas sosial
di definisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hirarki
status kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif
mempunyai status yang sama, lebih rendah dan lebih tinggi. Aspek hirarki kelas
sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk
tertentu karena produk-produk tersebut disukai oleh anggota kelas sosial mereka
sendiri maupun kelas sosial yang lebih tinggi darinya, para konsumen mungkin
menghindari berbagai produk lain karena
merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk untuk kelas yang lebih
rendah.
Pengertian
Kelas Sosial dan Status Sosial
- Pengertian Status Sosial
Status sosial adalah sekumpulan hak dan
kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton).
Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi
dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya
rendah.
-
Pengertian Kelas Sosial
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial
menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu
meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan
seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian
individu.
Faktor
Penentu Kelas social
Apakah yang menyebabkan seseorang
tergolong ke dalam suatu kelas sosial tertentu? Jawaban terhadap pertanyaan
tersebut sangat beragam, karena strata sosial dalam masyarakat dapat terjadi
dengan sendirinya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat itu
sendiri atau terjadi dengan sengaja disusun untuk mengejar tujuan-tujuan atau
kepentingan-kepentingan bersama. Secara ideal semua manusia pada dasarnya
sederajat. Namun secara realitas, disadari ataupun tidak ada orang-orang yang
dipandang tinggi kedudukannya dan ada pula yang dipandang rendah kedudukannya.
Dalam istilah sosiologi kedudukan seseorang dalam masyarakat disebut status
atau kedudukan sosial (posisi seseorang dalam suatu pola hubungan sosial yang
tertentu). Status merupakan unsur utama pembentukan strata sosial, karena
status mengandung aspek struktural dan aspek fungsional. Aspek struktural
adalah aspek yang menunjukkan adanya kedudukan - tinggi dan rendah dalam
hubungan antar status. Aspek fungsional, yaitu aspek yang menunjukkan adanya
hak-hak dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh penyandang status.
Talcott Persons, menyebutkan ada lima
menentukan tinggi rendahnya status seseorang, yaitu:
1. Kriteria kelahiran (ras,
kebangsawanan, jenis keCamin,
2. Kualitas atau mutu pribadi (umur,
kearifan atau kebijaksanaan)
3. Prestasi (kesuksesan usaha, pangkat,
4. Pemilikan atau kekayaan (kekayaan
harta benda)
Otoritas (kekuasaan dan wewenang:
kemampuan-untuk menguasai/ mempengaruhi orang lain sehingga orang itu mau
bertindak sesuai dengan yang diinginkan tanpa perlawanan).
Faktor
penentu kelas social
Beberapa indikator lain yang berpengaruh
terhadap pembentukan kelas sosial, yaitu:
a.Kekayaan
Untuk memahami peran uang dalam
menentukan strata sosiai/kelas sosial, kita harus menyadari bahwa pada dasamya
kelas sosial merupakan suatu cara hidup. Artinya bahwa pada kelas-kelas sosial
tertentu, memiliki cara hidup atau pola hidup tertentu pula, dan untuk menopang
cara hidup tersebut diperlukan biaya dalam hal ini uang memiliki peran untuk
menopang cara hidup kelas sosial tertentu.
Sebagai contoh: dalam kelas sosial atas
tentunya diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup menurut tata cara
kelas sosial tersebut. Namun demikian, jumlah uang sebanyak apa pun tidak
menjamin segera mendapatkan status kelas sosial atas. "Orang Kaya
Baru" (OKB) mungkin mempunyai banyak uang, tetapi mereka tidak otomatis
memiliki atau mencerminkan cara hidup orang kelas sosial atas. OKB yang tidak
dilahirkan dan disosiaiisasikan dalam sub-kultur kelas sosial atas, maka dapat
dipastikan bahwa sekali-sekali ia akan melakukan kekeliruan, dan kekeliruan itu
akan menyingkap sikap kemampuannya yang asli. Untuk memasuki suatu status baru,
maka dituntut untuk memiliki sikap, perasaan, dan reaksi yang merupakan
kebiasaan orang status yang akan dituju, dan hal ini diperlukan waktu yang
tidak singkat.
Uang juga memiliki makna halus lainnya.
Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan profesional lebih memiliki prestise
daripada penghasilan yang berujud upah dari pekerjaan kasar. Uang yang
diperoleh dari pekerjaan halal lebih memiliki prestise daripada uang hasil
perjudian atau korupsi. Dengan demikian, sumber dan jenis penghasilan seseorang
memberi gambaran tentang latar belakang keluarga dan kemungkinan cara hidupnya.
Jadi, uang memang merupakan determinan
kelas sosiai yang penting; hal tersebut sebagian disebabkan oleh perannya dalam
memberikan gambaran tentang latar belakang keluarga dan cara hidup seseorang.
b.Pekerjaan
Dengan semakin beragamnya pekerjaan yang
terspesialisasi kedalam jenis-jenis pekerjaan tertentu, kita secara sadar atau
tidak bahwa beberapa jenis pekerjaan tertentu lebih terhormat daripada jenis
pekerjaan lainnya. Hal ini dapat kita lihat pada masyarakat Cina klasik, dimana
mereka lebih menghormati ilmuwan dan memandang rendah serdadu; Sedangkan
orang-orang Nazi Jerman bersikap sebaliknya.
Mengapa suatu jenis pekerjaan harus
memiliki prestise yang lebih tinggi daripada jenis pekerjaan lainnya. Hal ini
merupakan masalah yang sudah lama menarik perhatian para ahli ilmu sosial.
Jenis-jenis pekerjaan yang berprestise tinggi pada umumnya memberi penghasilan
yang lebih tinggi; meskipun demikian terdapat banyak pengecualian (?).
Jenis-jenis pekerjaan yang berprestise tinggi pada umumnya memerlukan
pendidikan tinggi, meskipun korelasinya masih jauh dari sempuma. Demikian
halnya pentingnya peran suatu jenis pekerjaan bukanlah kriteria yang memuaskan
sebagai faktor determinan strata sosial, Karena bagaimana mungkin kita bisa
mengatakan bahwa pekerjaan seorang petani atau polisi kurang berharga bagi
masyarakat daripada pekerjaan seorang penasihat hukum atau ahli ekonomi ?
Sebenarnya, pemungut sampah yang jenjang prestisenya rendah itulah yang mungkin
merupakan pekerja yang memiliki peran penting dari semua pekerja dalam
peradaban kota! Pekerjaan merupakan aspek strata sosial yang penting, karena
begitu banyak segi kehidupan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Apabila
kita mengetahui jenis pekerjaan seseorang, maka kita bisa menduga tinggi
rendahnya pendidikan, standar hidup, pertemanannya, jam kerja, dan kebiasaan
sehari-hari keluarga orang tersebut. Kita bahkan bisa menduga selera bacaan,
selera rekreasi, standar moral, dan bahkan orientasi keagamaannya. Dengan kata
lain, setiap jenis pekerjaan merupakan bagian dari cara hidup yang sangat
berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya.
Keseluruhan cara hidup seseoranglah yang
pada akhimya menentukan pada strata sosial mana orang itu digolongkan.
Pekerjaan merupakan salah satu indikator terbaik untuk mengetahui cara hidup
seseorang. Oleh karena itu, pekerjaan-pun merupakan indikator terbaik untuk
mengetahui strata sosial seseorang.
c. Pendidikan
Kelas sosial dan pendidikan saling
mempengaruhi sekurang-kurangnya dalam dua hal. Pertama, pendidikan yang tinggi
memerlukan uang dan motivasi. Kedua, jenis dan tinggi rendahnya pendidikan
mempengaruhi jenjang kelas sosia. Pendidikan tidak hanya sekedar memberikan
ketrampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat,
tujuan, etiket, cara berbicara - perubahan dalam keseluruhan cara hidup
seseorang.
Dalam beberapa hal, pendidikan malah
lebih penting daripada pekerjaan. De Fronzo (1973) menemukan bahwa dalam segi
sikap pribadi dan perilaku sosial para pekerja kasar sangat berbeda dengan para
karyawan kantor. Namun demikian, perbedaan itu sebagian besar tidak tampak
bilamana tingkat pendidikan mereka sebanding.
pengukuran
kelas sosial
Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3
bagian yaitu:
a.Berdasarkan Status Ekonomi.
1)
Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
- Golongan sangat kaya
- Golongan kaya
- Golongan miskin
Aristoteles menggambarkan ketiga kelas
tersebut seperti piramida:
Ket :
Golongan pertama : merupakan kelompok
terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan
bangsawan.
Golongan kedua : merupakan golongan yang
cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang,
dsbnya.
Golongan ketiga : merupakan golongan
terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.
2)
Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis :
adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari para
pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka
yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum
buruh atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah
cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan
ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya
hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis
dan golongan proletar.
Apakah
kelas sosial berubah
Kelas sosial akan pasti berubah, sama
halnya seperti roda kehidupan yang selalu berputar. Kadang seseorang berada
dalam status sosial yang tinggi atau berada saat mapan atau di hormati, tetapi
terkadang lambat laun akan berada di posisi bawah, yaitu ketika mereka tidak
lagi berjaya, kaya, atau di hormati seperti sebelum – sebelumnya. Ketika kelas
sosial berubah perubahan itu juga akan mempengaruhi perilaku dan selera
konsumen terhadap suatu barang. Misalnya seorang yang biasa mengkonsumsi nasi
dari beras yang mempunyai kualitas yang rendah, tetapi apabila ia menjadi kaya
atau memperoleh rezeki yang berlebih maka ia akan merubah beras yang di
konsumsi dari yang berkualitas rendah ke kualitas yang lebih tinggi. Dan ini
juga bisa mempengaruhi berbagai permintaan produksi suatu barang maupun jasa.
Pemasaran
pada segmen pasar berdasarkan kelas social
Pemasaran pada segmen pasar berdasarkan
kelas sosial berbeda – beda sesuai dengan kelas sosial yang ingin di tuju. Bisa
dilihat apabila ingin memasarkan suatu produk yang mempunyai kelas sosial yang
tinggi biasanya menggunakan iklan yang premium atau bisa di bilang lebih
eksklusif karena dapat diketahui bahwa orang – orang yang berada di kelas
sosial atau memiliki status sosial yang tertinggi, mereka lebih memilih produk
yang higienis, terbaru, bermerk, dan kualitas yang sangat bagus. Berbeda
apabila pemasaran dilakukan untuk orang – orang yang berada pada kelas sosial terendah.
Penggunaan iklan pun kurang di gencarkan dan biasanya malah lebih menggunakan
promosi yang lebih kuat, karena kelas sosial yang rendah lebih banyak
mementingkan sebuah kuantitas suatu produk dengan harga yang murah. Jadi
berbeda sekali pemasaran yang dilakukan apabila melihat dari posisi kelas
sosial yang ada.
Sumber:
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-status-sosial-kelas-sosial-stratifikasi-diferensiasi-dalam-masyarakat
http://yurisadewi.blogspot.com/2012/12/perilaku-konsumen-pengaruh-kelas-sosial.html
http://tika44.blogspot.com/2013/01/pengaruh-kelas-sosial-dan-status-pada.html
http://irmalasarirasyeid.blogspot.co.id/2014/12/pengaruh-kelas-sosial-dan-status-pada.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar