Nama : Nita
Priyani
Kelas : 3EA03
Npm : 16213475
Tugas : Perilaku
Konsumen
Bab
13 Subbudaya dan perilaku konsumen
Budaya mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap segala perilaku konsumen. Para individu dididik
untuk mengikuti kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan masyarakat mereka dan
menghindari perilaku yang dinilai “tidak dapat diterima” atau ditanggap tabu.
Disamping membagi berdasarkan berbagai factor budaya, para pemasar juga membagi
keseluruhan masyarakat menjadi berbagai subkelompok yang lebih kecil (subbudaya) yang terdiri
dari orang-orang yang mampunyai kesamaan asal etnis, kebiasaan dan cara
berperilaku.
Subbudaya
kebangsaan
Disamping
pentingnya kebangsaan sebagai rujukan subbudaya, walaupun kebanyakan warga
negara amerika serikat, terutama mereka yang lahir di amerika serikat,
memandang diri mereka sebagai orang amerika , mereka sering mempertahankan rasa
identitas diri dan kebanggaan terhadap bahasa dan adat istiadat leluhur mereka.
Jika menyangkut perilaku konsumen, kebanggaan kepada leluhur ini terwujud
dengan kuat sekali dalam konsumsi makanan etnis, perjalanan ke “tanah
kelahiran” dan pembelian berbagai barang artefak budaya (pakaian etnis, seni,
musik, surat kabar berbahasa asing).
Untuk
menjelaskan pentingnya asal etnis sebagai segmen pasar subbudaya, bagian
berikut ini membahas subbudaya amerika spanyol,
Subbudaya
spanyol
Orang amerika
keturunan spanyol merupakan hamper 11 persen dari penduduk amerika serikat (29
juta orang, dengan daya beli $348 miliyar). Berbeda dengan segmen penduduk amerika
lainnya, orang amerika spanyol lebih muda, mereka merupakan anggota dari
keluarga yang lebih besar dan mereka lebih lebih tinggal dirumah tangga
“keluarga yang diperluas” yang terdiri dari beberapa generasi anggota keluarga.
Mengenal
perilaku konsumsi orang amerika spanyol
Missalnya
konsumen amerika spanyol mempunyai preferensi yang kuat terhadap berbagai merk
yang sudah mapan dan secara tradisional lebih suka berbelanja di toko-toko yang
lebih kecil. Misalnya di daerah metropolitan New York, konsumen amerika spanyol
membelanjakan 55 persen anggaran belanja mereka untuk makanan di lebih dari
8000 bodega (toko-toko makanan khusus yang relatif lebih kecil), walaupun
kenyantaannya harga-harga pasar swalayan pada umumnya lebih rendah.
Mendefinisikan
dan mensegmentasi pasar amerika spanyol
Penelitian
menunjukkan bahwa mereka yang sangat mengidentifikasi diri sbagai orang spanyol
(atau orang dengan identifikasi spanyol yang kuat) adalah mereka yang sering
menggunakan media berbahasa spanyol, lebih setia kepada merk, kemungkinan lebih
besar untuk membeli berbagai merk yang bergengsi, lebih mungkin meminta nasihat
orang lain, lebih sering dipengaruhi oleh teman-teman atau keluarga, dan lebih
berkemungkinan membeli merk-merk yang di iklankan untuk orang-orang spanyol
dibandingkan orang-orang dengan identifikasi spanyol yang lemah.
Subbudaya
agama
Dari jumlah ini,
golongan agama protestan, katolik roma, dan yahudi merupakan kepercayaan agama
terorganisir yang utama. Para anggota semua kelompok agama ini kadang-kadang
mungkin mengambil keputusan membeli yang dipengaruhi oleh identitas agama
mereka. Perilaku konsumen biasa dipengaruhi secara langsung oleh agama dalam
hal produk yang secara simbolis dan ritualistik berkaitan dengan perayaan
berbagai hari besar agama. Sebagai contoh, hari natal menjadi musim membeli
kado yang utama setiap tahun.
Tanda U dan K
pada kemasan makanan merupakan simbol bahwa makanan tersebut telah memenuhi
peraturan mengenai makanan yahudi. Setiap orang yang telah mengadakan
perjalanan ke seluruh amerika serikat mungkin telah memperhatikan berbagai
perbedaan regional dalam perilaku konsumsi, terutama jika menyangkut makanan
dan minuman.
Subbudaya
ras
Subbudaya ras
yang besar diamerika serikat adalah orang Caucasus, amerika keturunan afrika,
amerika keturunan asia, dan Indian amerika. Walaupun terdapat perbedaan gaya
hidup dan pola berbelanja konsumen antarberbagai kelompok ini, sebagian
terbesar riset konsumen yang berorientasi ras telah memfokuskan pada berbagai
perbedaan konsumen antara orang amerika afrika dan Caucasus.
Konsumen
amerika afrika
Para konsumen
amerika keturunan afrika yang terdiri dari sekitar 34 juta orang sekarang ini
merupakan minoritas rasi yang terbesar di amerika serikat (hampir persen dari
populasi). Tetapi, pengelompokan subbudaya yang penting ini sering digambarkan
sebagai “pasar tunggal amerika afrika” yang tidak terpisah-pisah dan terdiri
dari konsumen yang mempunyai serangkaian kebutuhan konsumen yang seragam.
Kenyataannya mereka merupakan kelompok berbeda, yang terdiri dari banyak
subkelompok, yang masing-masing mempunyai latar belakang, kebutuhan, minat dan
pendapat yang berbeda.
Karakteristik
perilaku konsumsi konsumen amerika afrika
Para konsumen
amerika afrika cenderung lebih menyukai merk-merk yang popular dan terkemuka,
setia kepada merk dan tidak mungkin membeli produk berlabel perorangan dan
produk umum.
Menjangkau
audiens amerika serikat
Persoalan pokok
yang penting bagi para pemasar adalah bagaimana cara terbaik untuk menjangkau
konsumen amerika afrika. Secara tradisional para pemasar telah menggunakan
salah satu dari dua macam strategi pemasaran yang berbeda. Beberapa diantaranya
telah mengikuti kebijakan memasang semua iklan mereka di media massa umum
Karena percaya bahwa orang amerika afrika mempunyai kebiasaan media yang sama
dengan orang kulit putih, pemasar yang lain telah mengikuti kebijakan memasang
iklan tambahan pada media tertentu yang ditujukan secara khusus untuk orang
amerika afrika.
Konsumen
amerika asia
Penduduk amerika
keturunan asia (terutama orang cina, Filipina, jepang, india, korea dan
Vietnam) sekarang ini berjumlah sekitar 10 juta orang dan merupakan minoritas
amerika yang tercepat perkembangannya. Karena orang amerika asia sebagian besar
berorientasi kepada keluarga, sangat rajin, dan memiliki dorongan kuat untuk
mencapai gaya hidup kelas menengah, mereka merupakan pasar yang sangat menarik
untuk meningkatkan jumlah pemasar.
Dimana
orang amerika asia tinggal?
Sebagian besar
orang amerika asia adalah orang kota, yang sekarang ini terkonsentrasi di
sekitar beberapa kota besar amerika. Sekitar 58 persen orang amerika asia
tinggal di kota besar los angeles, san franc isco dan Hawaii sedangkan 18
persen lainnya tinggal dikota besar New York, Philadelphia dan Washington dc.
Memahami
konsumen amerika asia
Berbagai surat
kabar dan majalah berita mingguan local sering menggambarkan prestasi orang
amerika asia yang telah menunjukkan diri mereka sebagai pekerja keras, sangat
berorientasi kepada keluarga dan pejuang dalam keunggulan mengejar pendidikan
(untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka).
Data united
states census bureau menyokong profil ini dengan mengungkapkan bahwa lebih
banyak orang amerika asia, atas dasar per kapita, yang memiliki perusahaan
mereka sendiri dibandingkan berbagai minoritas yang bukan orang amerika asia
Orang
amerika asia sebagai konsumen
Penting diingat
bahwa orang amerika asia sebenarnya berasal dari berbagai macam latar belakang
budaya. Karena itu walaupun orang amerika asia mempunyai banyak kesamaan, para
pemasar harus mendekati semua kelompok dengan berhati-hati karena mereka tidak
sepenuhnya homogen. Pemakaian para model amerika asia dalam iklan efektif dalam
mencapai segmen pasar ini. Suatu penelitian menemukan bahwa tanggapan terhadap
iklan speaker stereo yang menonjolkan seorang model asia secara signifikan
lebih positif daripada tanggapan terhadap iklan yang sama dan yang menggunakan
model orang kaukasus.
Subbudaya
umur
Pada bab ini,
kami akan membatasi pemabahasan kami mengenai subbudaya umur atas tiga kelompok
umur dewasa: generasi x, baby boomer (orang yang lahir sesudah perang dunia II)
dan para manula.
Pasar
generasi x
Bagi para
konsumen dari generasi x, kepuasan kerja secara lazimnya jauh lebih penting
daripada gaji. Generasi x menolak nilai-nilai mitra kerja yang lebih tua
mungkin mengabaikan keluarga mereka ketika berjuang untuk memperoleh gaji yang
lebih tinggi dan kemajuan karier. Bagi generasi x lebih penting menikamti hidup
dan mempunyai gaya hidup yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas.
Menarik
perhatian generasi x
Para anggota
generasi x sering membanggakan kecanggihan mereka. Walaupun mereka tidak perlu
materialistis, mereka memang membeli merk yang baik (seperti sony) tetapi tidak
merasa perlu membeli merk perancang. Mereka ingin dikenal oleh para pemasar
sebagai kelompok dengan hak mereka sendiri dan bukan sebagai mini-baby boomer.
Pasar
baby boomer
Para pemasar
telah menyadari bahwa baby boomer merupakan audiens sasaran yang sangat
diinginkan karena (1) mereka merupakan satu-satunya kategori umur terbesar yang
hidup sekarang ini (2) mereka sering mengambil keputusan pembelian konsumen
yang penting dan (3) mereka mempunyai subsegmen kecil yang mempengaruhi
kecenderungan para konsumen (kadang-kadang dikenal sebagai yuppies atau para
professional muda yang bergerak keatas) yang mempunyai pengaruh terhadap selera
konsumen dari berbagai segmen umur dalam masyarakat.
Siapa
yang termasuk baby boomers itu?
Istilah baby
boomer merujuk ke segmen umur penduduk yang lahir antara tahun 1946 dan 1964.
Jadi baby boomer berada dalam kategori umur yang lebar dari usia pertengahan 30
an sampai pertengahan 50 an, baby boomer merupakan lebih 40 persen dari
penduduk dewasa. Tetapi, mereka juga berharga Karena merupakan sekitar 50
persen dari semua yang berada dalam jabatan profesional dan manajerial dan
lebih dari separuh dari mereka setidak-tidaknya tamat perguruan tinggi.
Karakteristik
konsumen baby boomer
Baby boomer
cenderung merupakan konsumen yang mempunyai motivasi. Mereka senang membeli
untuk mereka sendiri, rumah atau apartemen mereka dan untuk yang lain-lainya
mereka berorientasi konsumsi. Ketika bay boomer menjadi tua, sifat produk dan
jasa yang paling mereka butuhkan atau ingini mengalami perubahan. Sebagai
contoh, karena meningkatnya usia segmen pasar ini, levi strauss menampilkan
berbagai jeans yang “cocok untuk bersantai”, penjualan kacamata bifokus yang
“tidak bergaris “kepada para pelanggan baru meningkat pesat sekali, dan
penjualan sepatu untuk berjalan kaki bertambah dengan cepatnya.
Konsumen
lanjut usia
Amerika beranjak
tua. Banyak baby boomer yang sudah berusia 50 an tahun (atau orang dewasa yang
sudah matang”) dan banyak pula praboomer (mereka yang berusia 55 tahun sampai
65 tahun) dan jumlah konsumen lanjut usia bertambah dua kali lebih cepat dari
pertambahan penduduk amerika serikat. Walaupun ada orang yang menganggap bahwa
para konsumen manula terdiri dari orang-orang yang tidak mempunyai sumber
keuangan yang besar, biasanya mempunyai kesehatan yang kurang baik, dan banyak
mempunyai waktu luang, kenyataannya adalah bahwa seorang dari empat orang tua
antara usia 65 dan 72 masih bekerja penuh waktu, lebih banyak lagi yang
mempunyai pekerjaan paruh waktu, 14 juta kaum senior terlibat dalam
pemeliharaan sehari-hari atas seorang cucu dan hampir 60 persen dari kelompok
ini adalah pekerja sukarela.
Mendifinisikan
“lanjut usia” pada konsumen lanjut usia
Di amerika
serikat, “usia tua” secara resmi dianggap mulai pada ulang tahun ke 65 (atau
ketika seseorang memenuhi syarat untuk memperoleh jaminan sosial dan perawatan
kesehatan). Tetapi, orang yang telah berusia 70 tahun masih cenderung memandang
diri mereka “setengah tua”. Tegasnya para konsumen lanjut usia merasa diri
mereka lebih muda daripada umur kronologis mereka pada empat dimensi umur yang
dirasakan (berapa umur menurut perasaan mereka), umur yang terlihat (berapa
umur mereka dari penampilan), umur kerja (sejauh mana mereka terlibat dalam
berbagai kegiatan yang disukai para anggota kelompok umur tertentu), dan usia
minat (sejauh mana minat mereka sama dengan para anggota kelompok umur
tertentu).
Membagi
pasar kaum lanjut usia
Seorang pakar
konsumen usia lanjut telah mengemukakan bahwa kaum lanjut usia lebih beragam
minat, pendapat dan tindakannya dibandingkan berbagai segmen penduduk dewasa
lainnya. Walaupun pandangan ini berlawanan dengan dongeng yang populer bahwa
kaum lanjut usia seragam dari sudut sikap dan gaya hidup, baik para pakar kaum
lanjut usia maupun para peneliti pasar telah berulang kali menunjukkan bahwa
umur tidak harus merupakan faktor utama dalam menentukan bagaimana para
konsumen yang lebih tua bereaksi terhadap berbagai kegiatan pemasaran.
Pengalaman
berbelanja konsumen lanjut usia
Para pemilik
rumah tangga yang berusia 65 sampai 74 tahun cenderung mengeluarkan uang lebih
banyak perkapita untuk berbagai kategori barang dan jasa yang paling utama
dibandingkan para anggota kelompok umur 25 sampai 34 tahun. Untuk
menjelaskannya, para pemilik rumah tangga yang berumur 55 sampai 64 tahun
membelanjakan uang lebih dari 56 persen untuk pakaian wanita dibandingkan
rata-rata rumah tangga amerika serikat.
Gender
sebagai subbudaya
Karena peran
gender mempunyai unsur budaya yang penting, cocok sekali mempelajari gender
sebagai kategori subbudaya.
Peran
gender dan perilaku konsumen
Semua masyarakat
cenderung memberikan sifat dan peran tertentu kepada pria dan yang lain kepada
wanita. Misalnya dalam masyarakat amerika keagresifan dan kemampuan bersaing
dianggap menjadi sifat-sifat pria yang tradisional, kerapian, kebijaksanaan,
kelembutan dan kesukaan berbicara dianggap sifat-sifat wanita yang tradisional.
Dari segi perbedaan peran, wanita secara historis telah dibentuk sebagai ibu
rumah tangga dengan tanggung jawab untuk perawatan anak dan pria sebagai
pemberi nafkah atau penyambung hidup.
Produk
konsumen dan peran gender
Sebagai contoh,
diamerika serikat alat cukur, cerutu, celana, dasi, dan pakaian kerja secara
historis merupakan produk untuk pria, gelang, pengeras rambut, minyak wangi,
dan pengering rambut yang beraroma enak biasanya dianggap produk wanita. Untuk
kebanyakan produk ini, kaitan peran gender telah berkurang ataupun telah
lenyap, untuk produk lainnya pembatasan tetap ada.
Wanita
bekerja
Para pemasar dan
peneliti konsumen semakin tertarik kepada para wanita bekerja, terutama wanita
bekerja yang suadah menikah. Sekitar 72 persen wanita amerika bekerja penuh
waktu dan hanya 3,5 persen keluarga amerika yang terdiri dari susunan
tradisional yaitu suami pencari nafkah dan istri ibu rumah tangga. Perempuan
muda dengan anak-anak yang masih kecil merupakan segmen yang paling cepat
berkembang dalam kelompok tenaga kerja wanita.
Membagi
pasar wanita kerja
Misalnya
beberapa studi telah membagi penduduk perempuan menjadi empat segmen : istri
yang tinggal dirumah, istri yang berencana untuk bekerja, wanita bekerja hanya
untuk suatu pekerjaan, dan wanita bekerja berorientasi kepada karier. Perbedaan
antara wanita bekerja “hanya suatu pekerjaan” dan wanita bekerja “berorientasi
kepada karier” sangat berarti. Wanita bekerja “hanya untuk suatu pekerjaan”
kelihatan terdorong bekerja utama oleh pemikiran bahwa keluarga membutuhkan
penghasilan tambahan, sedangkan wanita bekerja “berorientasi kepada karier”,
yang cenderung berada pada posisi manajerial atau profesional, lebih terdorong
oleh kebutuhan untuk berprestasi dan sukses dalam karier pilihan mereka.
Pola
berbelanja wanita bekerja
Para wanita
bekerja lebih sedikit menggunakan waktu untuk berbelanja daripada para wanita
yang tidak bekerja. Mereka mencapai “penghematan waktu” dengan jarang
berbelanja dan dengan setia kepada merk dan took. Mengingat wanita melakukan 70
persen dari penjualan ritel, penting sekali menampilkan sebuah survei yang
diadakan baru-baru ini yang menemukan bahwa berbagai produk baru merupakan
dorongan utama mengapa wanita click on banners (74 persen) dan mengunjungi
berbagai situs web (79 persen).
Interaksi
subbudaya
Semua konsumen
secara simultan adalah anggota lebih dari satu segmen subbudaya (sebagai
contoh, seorang konsumen mungkin seorang konsumen mungkin seorang ibu rumah
tangga muda, keturunan spanyol, ibu rumah tangga katolik yang tinggal didaerah
barat tengah). Karena itu, para pemasar harus berusaha memahami bagaimana
berbagai keangotaan subbudaya berinteraksi untuk mempengaruhi perilaku konsumsi
yang relevan dari para konsumen yang ditargetkan.
Sumber
:
·
Nancy Coltun Webster,”
multicultural”,adversiting age,17 Nopember 1997,S4.
·
John Robinson,Bart landry, dan
Ronica Rooks,”Time and the Melting Pot,”American Demographics (Juni 1998)
18-24.
·
Brad Edmondson “Hispanic Americans
in 2001,”American Demographics (Januari 1997):17 dan “Using Research Tap into
the Hispanic market,”Advertising Age, 31 Maret 1997,A14.
·
Victoria Seitz,”Accluturation and
Direct Purchasing Behavior among Ethnic Groups in the US: Implications for
Business Practitioners,”Journal of Consumer Marketing 15 (1998): 23-31.
·
William H. Frey “The Diversity
Myth,”American Demographics (Juni 1998):39.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar