Kamis, 28 November 2013

KEBUDAYAAN ASING YANG MUDAH DITERIMA DAN SULIT DITERIMA DI INDONESIA

Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi menyebabkan informasi yang datang dari luar pun dapat dengan mudah kita terima. Misalnya , lewat radio, televisi, dan lain-lain.
Teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Jerman, dan Jepang merupakan contoh di mana masyarakat tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar. Keadaan semacam ini disebut modernisasi yang akan berkembang terus sampai melahirkan Era Globalisasi.
Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk ke Indonesia. Budaya yang datang dari luar tidak semuanya positif bagi perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Tetapi unsur-unsur budaya asing yang masuk juga ada yang bersifat negatif.
Pada umumnya unsur budaya kebendaan seperti peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat, mudah diterima oleh masyarakat. Misalnya, alat tulis-menulis yang banyak digunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat. Selain itu, unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat yang besar seperti radio transitor sebagai alat media massa yang termasuk unsur kebudyaan yang mudah diterima. Unsur-unsur tersebut dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima. Misalnya, mesin penggiling padi dengan biaya murah dan pengetahuan teknis yang sederhana dapat digunakan untuk melengkapi pabrik penggilingan.
Unsur-unsur asing yang diterima tentunya lebih dulu mengalami proses pengolahan. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh masyarakat misalnya unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan dan ideologi. Selain itu, unsur-unsur yang dipelajari pada tahap pertama proses sosialisasi misalnya, makanan pokok suatu masyarakat juga termasuk salah satu unsur kebudayaan yang sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan yang sangat sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Hal ini akan membawa dampak positif dan negatif.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
Bangsa Indonesia tengah berada di dalam masa transisi, yaitu dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri. Sejalan dengan itu, nilai-nilai sosial budaya yang belum sesuai dengan nilai budaya bangsa Indonesia juga dapat ikut terserap. Nilai-nilai tersebut dapat berupa sifat, pandangan, paham, dan juga gaya hidup, yaitu egois, materialisme, sekulerisme, ekstrimisme, chauvinisme, elitisme, dan eksklusifisme, diskriminatif, konsumtif, dan glamoristik.
Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi menyebabkan informasi yang datang dari luar pun dapat dengan mudah kita terima. Misalnya , lewat radio, televisi, dan lain-lain. Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk ke Indonesia. Budaya yang datang dari luar tidak semuanya positif bagi perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Tetapi unsur-unsur budaya asing yang masuk juga ada yang bersifat negatif.
Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima:
1. unsur kebudayaan kebendaan
2. unsur kebudayaan yang membawa manfaat besar
3. unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur kebudayaan tersebut.
Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima:
a. Unsur-unsur kebudayaan yang menyangkut system kepercayaan
Contohnya : agama
b. Yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi
Contohnya : makanan pokok, sebagai orang Indonesia kita pertama dikenalkan makanan pokok adalah nasi sehingga bila belum makan nasi, perut rasanya belum pas
c.Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
d. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru generasi muda dianggap sebagai individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.
Sebaliknya generasi tua dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru. Hal itu disebabkan karena norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar sekali untuk mengubah norma-norma yang sudah demikian meresapnya dalam jiwa generasi tua tsb. Sebaliknya belum menetapnya unsure-unsur / norma-norma tradisional dalam jiwa generasi muda , menyebabkan mereka lebih mudah menerima unsure-unsur baru yang kemungkinan besar dapat mengubah kehidupan mereka.
Ketegangan-ketegangan yang timbul sebagai akibat akulturasi yaitu:
Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu ada kelompok individu yang sukar sekali / bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Perubahan dianggap oleh golongan tsb sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat. Apabila meraka merupakan golongan yang kuat maka mungkin proses perubahahn dapat ditahannya, sebaliknya bila mereka berada dipihak yang lemah maka mereka hanya dapat menunjukan sikap yang tidak puas.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
 Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu yang cepat menerima unsure-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.
Sebaliknya generasi tua dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru. Hal itu disebabkan karena norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar sekali untuk mengubah norma-norma yang sudah demikian meresapnya dalam jiwa generasi tua tsb. Sebaliknya belum menetapnya unsure-unsur / norma-norma tradisional dalam jiwa generasi muda , menyebabkan mereka lebih mudah menerima unsur-unsur baru yang kemungkinan besar dapat mengubah kehidupan mereka.
Ketegangan-ketegangan apa yang timbul sebagai akibat akulturasi tsb. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu ada kelompok individu yang sukar sekali / bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Perubahan dianggap oleh golongan tsb sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat. Apabila meraka merupakan golongan yang kuat maka mungkin proses perubahahn dapat ditahannya, sebaliknya bila mereka berada dipihak yang lemah maka mereka hanya dapat menunjukan sikap yang tidak puas. Maka karna itu, generasi muda baiknya dapat menyaring, mana unsur-unsur kebudayaan asing yang dapat di ambil dan mana yang hanya kita ketahui tetapi tidak diterapkan di kebudayaan Indonesia
 Sumber   :
ILMU BUDAYA DASAR (KEBUDAYAAN ASING YANG MUDAH DITERIMA & SULIT DITERIMA DI INDONESIA)
NAMA  : NITA PRIYANI
KELAS : 1 EA 03
NPM     : 16213475

2 komentar: