Lomba Pada 17
Agustus Beserta Maknanya
Beberapa Hari yang lalu kita sudah memperingati HUT ke
66 Republik Indonesia. Pada masa kecil dulu ada moment yang sangat
ditunggu-tunggu oleh anak-anak, yaitu ikut lomba tujuh belasan. Berbagai macam
lomba digelar untuk memperingati HUT RI. Lomba permainan semacam ini seakan tak
lekang oleh waktu, buktinya sampai sekarang masih kita saksikan di sekitar
lingkungan rumah kita.
Kalau dicermati, berbagai macam permainanan dalam
lomba tujuh belasan mempunyai makna yang cukup mendalam.
Kerupuk terikat pada seutas tali,
dan digantung yang tingginya di atas mulut peserta lomba. Aturan main, kedua
tangan tidak boleh memegang tali/kerupuk, untuk itu kedua tangan disembunyikan
di belakang pinggang. Hebohnya, tali gantungan kerap berayun akibat tarikan
dari peserta lain.
Permainan ini mengajarkan kepada
kita, di jaman penjajahan dulu rakyat mengalami kesulitan sandang, pangan dan
papan. Untuk makan yang paling sederhana sekali pun mengalami kesulitan, akibat
hasil panen penduduk diambil paksa oleh penguasa. Akibatnya, banyak rakyat yang
kurang gizi bahkan
Ø Lomba balap karung
Pemain masuk ke dalam karung,
kemudian dengan lari dengan cara meloncat. Tidak jarang pemain terjatuh
berguling-guling. Karung ini mengingatkan pada saat dijajah oleh Jepang.
Sebagian besar rakyat mengalami penderitaan sangat berat, karena bahan pakaian
sengaja tidak didistribusikan sehingga yang tertinggal hanyalah karung goni
bekas.
Kain yang berserat kasar tersebut
menimbulkan gatal-gatal di kulit karena sebagai sarang kutu. Filosofi
menginjak-injak karung, kita meninggalkan pakaian yang sangat tidak pantas
pakai tersebut. Ada makna lain dari balap karung yaitu betapa sulitnya berlari
ketika kedua kaki terkungkung di dalam karung. Seperti kungkungan penjajah
terhadap kebebasan rakyat untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Ø Lomba tarik tambang
Makna
dari permainan ini bahwa persatuan sebagai modal utama untuk mengalahkan
penjajah/lawan. Permainan ini juga mengajarkan bagaimana membentuk tim yang
kompak dalam menyusun strategi yang tepat untuk dapat menarik tambang dengan
mantap.
Ø Lomba panjat pinang
Biasanya lomba ini digelar sebagai
puncak acara dari aneka perlombaan. Lomba ini sering membuat tawa geli
penonton. Pemanjat yang sudah mencapai ketinggian tertentu harus kembali merosot
ke bawah. Mereka berusaha berkali-kali menggapai hadiah di ujung tiang batang
pinang berlumur oli dan minyak.
Untuk mencapai puncak, mereka harus
bekerja sama saling bahu-membahu. Filosofi permainan ini adalah kebersamaan
komponen bangsa untuk meraih kemerdekaan.
Ø Lomba memindahkan belut
Permainan ini memindahkan seekor
belut ke tempat lain. Makna permainan ini, betapa pun sulit dan licinnya belut
penjajah tetap harus diusir dari negeri ini. Perlu kesabaran dan ketekunan.
Ø Lomba lari kelereng
Biasanya pesertanya adalah anak-anak kecil.Kelereng
diletakkan diatas sebuah sendok yang dimana sendok tersebut Anda letakkan di
mulut Anda. Siapa yang berhasil mencapai garis finish tanpa menjatuhkan
kelereng tersebut, maka dialah pemenangnya.
Ø Lomba balap bakiak
Bakiaknya pangjang sehingga dalam setiap tim terdiri
dari 3 atau 4 anggota, umur tidak dibatasi. Dalam balap bakiak, dibutuhkan
kekompakan dan kerja sama dalam menyamakan langkah kaki. Jika tidak, Anda akan
jatuh bangun, hahaha.
Ø Lomba perang bantal.
Dua orang pemain duduk di atas sebuah batang pohon
yang diletakkan di atas air , sungai , kolam atau hal serupa. Pemain tersebut duduk berhadapan dan bersenjatakan
bantal baku pukul sampai salah satu terjatuh ke dalam air. Yang tetap bertahan
di atas dinyatakan sebagai pemenang. Yang jatuh rela tercebur basah-basahan.
Ø
Lomba sepeda lambat
Berbeda dan berlawanan dengan balap sepeda, pemenang
sepeda lambat adalah peserta paling akhir yang mencapai garis finish. Karena
sepeda hanya mempunyai dua roda, semakin lambat sepeda dikayuh, semakin sulit
untuk menjaga keseimbangan, dan bila peserta tidak dapat menyeimbangkan sepeda
(jatuh atau salah satu kakinya menyentuh jalan), peserta akan dinyatakan gugur.
dan tidak boleh lagi mengikuti lomba.
Ø Lomba sepakbola dengan memakai
Daster
Para pemain sepak bolah ini adalah para bapak-bapak.
Yang unikdari permainan ini adalah yang para bapak-bapak itu bermain sambil
mengenakan daster, haha kayak ibu ibu saja.
Ø Lomba ambil koin dalam terigu
Mirip
ataupun sama dengan yang diatas, para peserta berusaha berebut mengambil
koin-koin yang ada di dalam terigu dan harus rela mukanya jadi putih, bagus
dong. Yang paling banyak mengambil koin itulah pemenangnya.
Ø Lomba gigit koin
Para peserta diharuskan untuk mengambil dengan cara
menggigit koin-koin yang ditancapkan pada buah semangka, papaya, atau jeruk bali
yang digantung dan dilumuri atau dilumasi oli
seluruhnya. Biasanya peserta dalam keadaan berjinjit dan berebutan untuk
meraihnya.
Sumber:
NAMA : NITA
PRIYANI
KELAS : 1EA03
NPM :
16213475