Keindahan tidak lain dari sesuatu yang menarik untuk
dinikmati yang mampu menyeret jiwa manusia dalam buaian cinta yang tiada
pernah memberi akan tetapi selalu menerima, yang tidak pernah menuntut untuk
dimiliki namun hanya menuntut untuk dirinya sendiri.
Keindahan sesuatu karya seni, yang tertuang dalam suatu media
maupun gerak, yang tercipta dari sebuah penjiwaan, yang merupakan bagian dari
realita dalam bentuk yang diwujudkan, hingga ia bisa memberikan suatu kenyamanan.
Keindahan adalah kekuatan kerinduan hati,yang mampu mengubah
selimut tipis dalam sebutan kabut mengolah dan membentuknya menjadi matahari
yang menerangi hati dan jiwa dalam waktu yang gelap.
Manusia adalah makhluk yang paling peka terhadap keindahan,
tidak seperti makhluk hidup yang lainnya. Apabila orang yang sudah terbiasa
hidup dengan keindahan, lalu melihat orang lain yang tidak besih atau indah
maka mereka pasti akan menjauh dan mencoba untuk menjaga keindahan yang mereka
punya.
Keindahan sendiri mempunyai arti abstrak dan
memerlukan penampilan atau memerlukan wujud nyata, dengan kata lain keindahan
berhubungan dengan bentuk. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan
sebagai suatu kualitas abstrak dan sebuah benda tertentu yang indah. Dalam pembatasan
filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang sering dicampur adukkan.
Disamping
itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yaitu sebagai berikut :
a.
Keindahan dalam arti luas
b.
Keindahan dalam arti estetis murni
c.
Keindahan dalam arti terbatasdalam pengertiannya dengan penglihatan
Hubungan
Kebudayaan dengan Keindahan
Kebudayaan disetiap daerah harus memiliki nilai estetika
karena apabila kebudayaan itu memiliki nilai estetika, maka orang yang memiliki
budaya itu akan bangga terhadap budaya mereka dan tak akan terbawa ke budaya
lain dan budaya lain pun akan memuji keindahan dari kebudayaan yang mereka
punya pula.
Kesimpulan
Jadi,
kita harus menjaga jasmani, lingkungan, benda, dan hal lainnya yang kita punya
agar selalu tetap indah dan tetap memiliki nilai yang menarik bagi semua orang
yang melihatnya.
Pengertian
Keindahan
kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah
ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot
rumah tangga, suara warna, dan sebagainya. Karena itu keindahan dapat
dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian dari hidup manusia. Keindahan tak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Keindahan juga bersifat universal,
artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode,
kedaerahan atau lokal.
Perbedaan
antara Keindahan sebagai suatu Kualitas Abstrak dan sebagai Sebuah Benda
Tertentu yang Indah
Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an
abstract quality) menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat
nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa
dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita. Keindahan sebagai
kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana
keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang
yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Sedangkan
keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang
memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di
mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan
secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh
keindahan dalam bentuk benda:
Secara alami : Manusia menaruh rasa
kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari Yang Maha Kuasa.
Buatan
tangan : Karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh
manusia.
keindahan dalam arti luas merupakan pengertian
semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Dalam
arti estetis keindahan bias berdasarkan penglihatan, pendengaran, jadi
keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
-
Keindahan seni
-
Keindahan alam
-
Keindahan moral
-
Keindahan intelektual
Dari itu dapat disimpulkan, bahwa keindahan
tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada
dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan
hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan
si pengamat.
Nilai Estetik
nilai estetik ialah nilai yang berhubungan dengan
segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Yang terdiri dari
nilai moral, nilai ekonomik, niloai pendidikan, dan sebagainya.
Perbedaan Nilai Ekstrinsik dan Nilai Instrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda
sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory
value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau pembantu. Contohnya adalah
tari-tarian Darma-minakjinggo, tarian itu merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan
pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu adalah kebaikan melawan kejahatan
merupakan nilai instrinsik. Jadi nilai instrinsik itu nilai yang terkandung
dalam suatu benda atau sarana tersebut.
Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat digolongkan menurut selera seni dan
selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor
kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi,
merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna,
manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Dalam kehidupan
sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin
juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu
berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.
Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai
aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik
yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang
berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan
dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan
keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan,
menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu
berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya
seni juga berbeda-beda.
Sumber:
http://atrisumantri.blogspot.com/2011/10/manusia-dan-keindahan.html
Tugas Kelompok :
NITA PRIYANI (16213475)
DIANITA AMRI (12213400)
SULTAN (18213689)
FITRITA WULAN KUNTAMI (13213560)
ABDUL LEO TANUWIJAYA
YANSEN (10213028)
HERMAN PARLINDUNGAN (14213080)
iya kk
BalasHapus