- Sabar dan selalu berbuat baik
Islam adalah agama yang
dan penuh keindahan. Islam mengajarkan umatnya agar terus menerus berbuat
kebaikan kepada sesama manusia tanpa mempedulikan asal-usul. Status sosial,
agama, jenis kelamin dsb. Dalam salah satu ayat Al-Qur’an. “ Dan berbuat baiklah kepada ibu, bapak, karib kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman
sejawat, ibnu sabil (orang yang bepergian) dan hamba sahayamu (pembantu)”. (QS.
An-Nisa [4]: 36)
Ayat ini mengajarkan
untuk selalu berbuat baik kepada siapapun tanpa memandang faktor-faktor
Darimana orang itu berasal, seberapa kaya orang tersebut, apa jenis kelamin
orang yang bersangkutan dsb. Hal yang lumrah ada kalanya dalam hidup ini kita
menemui tantangan luar biasa yang tak diinginkan, seperti dibenci banyak orang
atas niat tulus dan perbuatan baik yang kita lakukan atau mungkin “ditusuk”
dari belakang oleh teman-teman maupun keluarga dekat kita sendiri.
Bagi seorang pelajar
atau mahasiswa, mungkin saja ada teman sekelas yang tidak suka dan berusaha
menjatuhkan kita dengan berbagai cara, termasuk mungkin memfitnah atau menyebar
isu yang tidak benar. Bagi seorang karyawan, mungkin saja sesama teman di
kantor saling berusaha menjatuhkan dan dibuat agar nama kita jelek di depan bos
dan tidak jadi dipromosikan.
Saran saya kepada
orang-orang seperti ini: jangan dibalas perbuatan jahat mereka. Allah swt telah
mengajarkan di dalam AL-Quran. “Balaslah
perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik kami lebih mengetahui apa yang
mereka sifatkan”. (Q.S. Al-Mu’minun [23]: 96).
Hadapi saja semua
tantangan dan masalah yang kita hadapi dalam hidup ini dengan penuh syukur.
Karena memang begitulah kehidupan berjalan. Terkadang berada diatas dan di lain
waktu berada di bawah. Terkadang, perbuatan baik yang kita lakukan malah
dibalas dengan kejahatan oleh orang lain. Oleh karenanya, manakala kita
melakukan sesuatu, jangan pernah berharap bahwa kita akan memperoleh sambutan
hangat atau balasan yang serupa dari orang yang bersangkutan. Karena jika itu
yang terjadi, bersiap-siaplah kita merasakan kekecewaan yang dalam.
Contoh nyata dari
kesabaran menghadapi orang lain adalah apa yang ditunjukkan oleh rasulullah SAW
dalam dakwah beliau kepada kafir Quraisy di Makkah. Nabi Muhammad yang diutus
oleh Allah SWT untuk menyucikan jiwa-jiwa kotor, hati kusam, dan mengajarkan
akhlak karimah bukannya disambut dengan baik. Tapi malah dicemooh, dihina,
difitnah dan dihujat.
Dalam peristiwa Thaif,
ketika Rasulullah SAW datang bersama para sahabat mencari perlindungan, beliau
malah dilempari batu hingga berdarah. Dalam kondisi yang demikian, ternyata
bukan kemarahan dan dendam yang ditunjukkan Rasulullah saw. Beliau malah
mendoakan orang-orang yang melemparinya agar segera mendapat hidayah dari Allah
SWT. Padahal, para malaikat yang diutus oleh Allah SWT telah menawarkan kepada
beliau untuk menghukum mereka.
Tapi Rasulullah SAW
menolak tawaran tersebut, malah beliau berbuat kebaikan kepada orang-orang yang
menzalimi tersebut dengan mendoakan mereka agar mendapat hidayah. Inilah
kehebatan dari seorang Nabi Muhammad saw yang membalas kejahatan dengan penuh
kebaikan dan akhirnya justru malah kemenangan yang didapat yaitu orang-orang
yang tadinya kafir dan memusuhi, malah berbalik memeluk agama islam karena
akhlak terpuji yang ditunjukkan oleh Rasulullah.
- Allah Swt Maha Adil
Islam adalah agama yang
sangat menjunjung tinggi keadilan. Allah Swt juga memiliki nama lain yang
berhubungan dengan keadilan seperti Al-Adl (Yang Maha Adil) atau Al-Hakim (Yang
Maha Menghakimi). Didalam Al-Quran sendiri juga dijelaskan bahwa segala
perbuatan, baik ataupun buruk, sekecil apapun , pasti akan mendapat ganjaran
dari Sang Maha Kuasa.
“Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji atom), niscya dia akan menerima
(balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah (biji
atom) pun, niscaya dia akan menerima (balasan)nya”. (QS.Al-Zalzalah [99]:7-8)
Jadi bapak-bapak dan
ibu-ibu sekalian jangan khawatir untuk selalu berbuat baik. Kita harus meyakini
bahwa Allah Maha Adil dan segala perbuatan kita
pasti akan ada balasannya, baik di dunia ataupun di akhirat nanti. Jika
kita berbuat baik, tentunya kebaikan pula balasan yang akan diberikan oleh
Allah Swt. “Tidak ada balasan untuk
kebaikan selain kebaikan pula”.
(QS.Ar-Rahman
[55]: 60).
Maka dari itu berbuat
baiklah kepada siapapun, bahkan kepada orang yang telah berbuat jahat kepada
kita. Mengapa? Karena kebaikan tersebut dilipatgandakan di sisi-Nya. Hal ini
dijelaskan di dalam Al-Qur’an. “Mereka
itu diberi pahala dua kali lipat disebabkan kesabaran mereka dan mereka menolak
kejahatan dengan kebaikan dan sebagian dari apa yang telah kami rezekikan
kepada merek nafkahkan”. (QS. Al-Qashash [28]: 54).
- Kebaikan & keburukan adalah ujian
Pada hakikatnya hidup
dan mati manusia adalah ujian. Dunia adalah musim untuk menanam dan akhirat
adalah musim untuk memanen. Dunia adalah negeri untuk beramal dan akhirat
adalah negeri untuk memetik hasilnya. Barang siapa yang ketika hidup di dunia banyak
beramal baik, maka surga menjadi tempat baginya di akhirat kelak. Bagitu juga
sebaliknya, barang siapa yang ketika hidup di dunia banyak beramal jelek, maka
tidak ada pembalasan melainkan seimbang dengan apa yang telah ia perbuat.
Untuk
memperoleh keberhasilan dalam menghadapi ujian tersebut, seorang muslim harus
menyadari betul, bahwa ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada hambanya yang
beriman jauh berbeda dengan ujian yang ditimpakan kepada orang-orang kafir.
Orang mukmin akan mendapatkan ujian yang jauh lebih berat, musuh yang dihadapi
sangat banyak, cobaan dan rintangan yang harus dihadapi sangat variatif dan
berlapis.
Sumber :
betul sekali kita harus menghadapi keburukan dengan kebaikan
BalasHapuscara membuat e toll card